Jakarta, MetroXpose.com | Sehari setelah dilantik nanti sebanyak 505 kepala daerah terpilih, yang terdiri dari gubernur, bupati, dan wali kota, dijadwalkan mengikuti retret mulai 21 hingga 28 Februari 2025, bertempat di AKMIL Megelang
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa terdapat 180 tenda penginapan yang masing-masing dapat menampung dua hingga empat kepala daerah.
Kapasitas tenda ini berbeda dari retret Kabinet Indonesia Maju, di mana setiap tenda dihuni oleh satu pejabat kementerian atau kepala badan.
Ratusan Kepala Daerah akan masuk melalui gerbang utama Akmil dan akan disambut oleh taruna, mirip dengan retret kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa terdapat 180 tenda penginapan yang masing-masing dapat menampung dua hingga empat kepala daerah.
Kapasitas tenda ini berbeda dari retret Kabinet Indonesia Maju, di mana setiap tenda dihuni oleh satu pejabat kementerian atau kepala badan.
Ratusan Kepala Daerah akan masuk melalui gerbang utama Akmil dan akan disambut oleh taruna, mirip dengan retret kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Para Kepala Daerah yang datang dengan sendiri tanpa pengawalan khusus dari pihak kepolisian diungkap Kombes Herbin GWJ Sianipar pada Senin ( 17/2/2025)
Bima menyatakan bahwa terdapat materi inti yang akan disampaikan dalam retret kepala daerah, terutama mengenai sinkronisasi visi dan misi kepala daerah dengan program pemerintah pusat- Asta Cita, pemahaman tugas, serta ketahanan nasional.
Mayoritas pemateri dalam retret ini berasal dari jajaran menteri dan kepala badan di kabinet pemerintahan Prabowo serta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
"Kepala daerah tidak semua latar belakangnya politisi, ada yang pengusaha, tokoh agama, budayawan. Penting sekali pembekalan di awal untuk menyamakan tupoksi," pungkas Bima, yang juga merupakan Wali Kota Bogor periode 2019-2024
Bima menyatakan bahwa terdapat materi inti yang akan disampaikan dalam retret kepala daerah, terutama mengenai sinkronisasi visi dan misi kepala daerah dengan program pemerintah pusat- Asta Cita, pemahaman tugas, serta ketahanan nasional.
Mayoritas pemateri dalam retret ini berasal dari jajaran menteri dan kepala badan di kabinet pemerintahan Prabowo serta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
"Kepala daerah tidak semua latar belakangnya politisi, ada yang pengusaha, tokoh agama, budayawan. Penting sekali pembekalan di awal untuk menyamakan tupoksi," pungkas Bima, yang juga merupakan Wali Kota Bogor periode 2019-2024
(DVB/MXC)