Metroxpose.com Baubau | Pemerintah Kota Baubau melalui Dinas Perdagangan Berupaya mengatasi meroketnya harga cabai rawit di pasaran
Kepala Dinas Perdagangan Kota Baubau La Ode Ali Hasan menyebutkan, kenaikan herga cabai dipicu hasil panen petani berkurang karena panas berkepanjangan dan pasokan dari daerah penyuplai terbatas mulai dari Kabupaten Buton,Buton Selatan hingga Sulawesi Selatan.
Pantauan Dinasnya harga cabai Rawit saat ini jenis Kristal, jangkar dan indofood dikisaran Rp 80.000- Rp 120.000.
Cabai yang kini langka di Baubau sejak tiga bulan terakhir jenis rawit padi atau cabai hutan, pasokannya terbatas dan harganya pun cukup tinggi perkilogram mulai Rp 120.000- Rp 180.000. Jenis cabai ini biasa dipasok dari beberapa kecamatan di Buton Selatan.
“Jenis cabe ini memang langka dan jarang ada di pasar sudah tiga bulan ini kita pantau,”tandasnya.
Intervensi Pemerintah untuk menekan harga dengan terus menjalin komunikasi bersama daerah surplus yang harga cabainya lebih murah seperti Makassar dan Nusa Tenggara Barat (NTB) agar dapat menyuplai cabai demi menstabilkan kembali harga cabai di daerah.
“Harga Cabai ini bergatung pada daerah penyuplai, apalagi pasokan dari petani Kabupaten terdekat terbatas karena factor cuaca panas baru-baru ini terlalu lama sehingga mempengaruhi hasil panen,”jelasnya.
“Bahkan ada daerah terdekat yang menyuplai kita seperti kolaka dan Kendari di pasar Baruga,”sambungnya.
Pihaknya secara berkala memantau pasokan cabai di pasar agar Baubau tidak kekurangan stok dan menekan harga tidak lagi menjulang tinggi.
Menurutnya, kenaikan harga cabai bukan saja terjadi di Kota Baubau, namun beberapa daerah di tanah air juga mengalami hal serupa.
Sementra itu jenis cabai lainnya seperit cabai merah kriting masih stabil diangka Rp 65.000/kilogram, sedangkan cabai rawit besar Rp 60.000/kilogram.
Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) Dinas perdagangan pastikan pasokan cabai tetap tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Baubau dan sekitarnya.
Reporter : ND/MX
Kepala Dinas Perdagangan Kota Baubau La Ode Ali Hasan menyebutkan, kenaikan herga cabai dipicu hasil panen petani berkurang karena panas berkepanjangan dan pasokan dari daerah penyuplai terbatas mulai dari Kabupaten Buton,Buton Selatan hingga Sulawesi Selatan.
Pantauan Dinasnya harga cabai Rawit saat ini jenis Kristal, jangkar dan indofood dikisaran Rp 80.000- Rp 120.000.
Cabai yang kini langka di Baubau sejak tiga bulan terakhir jenis rawit padi atau cabai hutan, pasokannya terbatas dan harganya pun cukup tinggi perkilogram mulai Rp 120.000- Rp 180.000. Jenis cabai ini biasa dipasok dari beberapa kecamatan di Buton Selatan.
“Jenis cabe ini memang langka dan jarang ada di pasar sudah tiga bulan ini kita pantau,”tandasnya.
Intervensi Pemerintah untuk menekan harga dengan terus menjalin komunikasi bersama daerah surplus yang harga cabainya lebih murah seperti Makassar dan Nusa Tenggara Barat (NTB) agar dapat menyuplai cabai demi menstabilkan kembali harga cabai di daerah.
“Harga Cabai ini bergatung pada daerah penyuplai, apalagi pasokan dari petani Kabupaten terdekat terbatas karena factor cuaca panas baru-baru ini terlalu lama sehingga mempengaruhi hasil panen,”jelasnya.
“Bahkan ada daerah terdekat yang menyuplai kita seperti kolaka dan Kendari di pasar Baruga,”sambungnya.
Pihaknya secara berkala memantau pasokan cabai di pasar agar Baubau tidak kekurangan stok dan menekan harga tidak lagi menjulang tinggi.
Menurutnya, kenaikan harga cabai bukan saja terjadi di Kota Baubau, namun beberapa daerah di tanah air juga mengalami hal serupa.
Sementra itu jenis cabai lainnya seperit cabai merah kriting masih stabil diangka Rp 65.000/kilogram, sedangkan cabai rawit besar Rp 60.000/kilogram.
Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) Dinas perdagangan pastikan pasokan cabai tetap tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Baubau dan sekitarnya.
Reporter : ND/MX