Metroxpose.com, Tapteng | Angka prevalensi stunting Kabupaten Tapanuli Tengah saat ini masih menunjukkan angka sebesar 31 persen. Seperti yang dikatakan Pj Bupati Sugeng Riyanta, kondisi ini merupakan tantangan bagi seluruh unsur.
Selain tingkat stunting yang masih tinggi, tingkat kemiskinan di Tapanuli Tengah mencapai 11.71 persen atau sebanyak 42.882 jiwa, serta angka kemiskinan ekstrem 2.73 persen atau sebanyak 1.171 jiwa.
"Kondisi ini merupakan kondisi yang sedang tidak baik-baik saja," sebut Sugeng dalam sambutannya saat menghadiri kegiatan Sosialisasi deteksi dan pencegahan dini Potensi ancaman dan gangguan Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2023 yang digelar di Aula Pia Hotel Pandan pada Jumat, (15/12/23) kemarin.
Sugeng juga menyebutkan Indeks Reformasi Birokrasi nilai C, untuk Indeks Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) nilai C. Sedangkan untuk tingkat Inflasi berada diangka 4 persen.
Sementara untuk kinerja APBD per tanggal 12 Desember 2023 defisit 43 Miliar, namun diperkirakan akan bisa berubah sampai akhir tahun dengan proyeksi optimisnya defisit 18 M.
Reporter : Man/MX
Selain tingkat stunting yang masih tinggi, tingkat kemiskinan di Tapanuli Tengah mencapai 11.71 persen atau sebanyak 42.882 jiwa, serta angka kemiskinan ekstrem 2.73 persen atau sebanyak 1.171 jiwa.
"Kondisi ini merupakan kondisi yang sedang tidak baik-baik saja," sebut Sugeng dalam sambutannya saat menghadiri kegiatan Sosialisasi deteksi dan pencegahan dini Potensi ancaman dan gangguan Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2023 yang digelar di Aula Pia Hotel Pandan pada Jumat, (15/12/23) kemarin.
Sugeng juga menyebutkan Indeks Reformasi Birokrasi nilai C, untuk Indeks Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) nilai C. Sedangkan untuk tingkat Inflasi berada diangka 4 persen.
Sementara untuk kinerja APBD per tanggal 12 Desember 2023 defisit 43 Miliar, namun diperkirakan akan bisa berubah sampai akhir tahun dengan proyeksi optimisnya defisit 18 M.
Reporter : Man/MX