Metroxpose Medan | Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, menghadiri Forum Grup Diskusi (FGD) bertempat di Universitas Deli Husada Delitua, Jumat (20/10).
Forum Grup Diskusi yang digelar itu dalam rangka pembentukan karakter humanis penguatan nilai bela negara. Turut hadir dalam kegiatan itu Pj Gubernur Sumut yang diwakili dan Pangdam I Bukit Barisan diwakili Kolonel Arh Toto Raharjo.
Kemudian, Rektor Universitas Deli Husada Johannes Sembiring, Kepala LLDikti Sumut Syaiful Anwar Matondang, para akademisi dan praktisi bela negara humanis serta Pejabat Utama Polda Sumut.
Dalam sambutannya, Kapoldasu mengatakan untuk memperkuat negara perlu membangun karakter masyarakat yang humanis memanusiakan manusia.
"Saat ini media sosial tidak bisa dibendung di zaman sekarang ini. Sehingga mempengaruhi persepsi bahkan berpengaruh pada prilaku masyarakat kita," katanya.
Maka dari itu, Agung mengungkapkan diperlukan karakter-karakter yang mampu menggoreskan stempel humanis dalam bela negara.
"Bela negara diukur bukan apa yang kita dapat dari negara namun apa yang kita telah berikan kepada negara," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Agung memohon kepada seluruh pihak pada FGD tersebut mampu merubah karakter yang humanis dan harus berangkat dari kesadaran diri.
"Kalau mau efektif merubah karakter harus dari atas ke bawah.
Bangsa ini memerlukan kita. Saya yakin kelompok-kelompok intelektual dalam ruangan ini mampu mengubah karakter yang humanis," pungkasnya.
Reporter : SS/MXC
Forum Grup Diskusi yang digelar itu dalam rangka pembentukan karakter humanis penguatan nilai bela negara. Turut hadir dalam kegiatan itu Pj Gubernur Sumut yang diwakili dan Pangdam I Bukit Barisan diwakili Kolonel Arh Toto Raharjo.
Kemudian, Rektor Universitas Deli Husada Johannes Sembiring, Kepala LLDikti Sumut Syaiful Anwar Matondang, para akademisi dan praktisi bela negara humanis serta Pejabat Utama Polda Sumut.
Dalam sambutannya, Kapoldasu mengatakan untuk memperkuat negara perlu membangun karakter masyarakat yang humanis memanusiakan manusia.
"Saat ini media sosial tidak bisa dibendung di zaman sekarang ini. Sehingga mempengaruhi persepsi bahkan berpengaruh pada prilaku masyarakat kita," katanya.
Maka dari itu, Agung mengungkapkan diperlukan karakter-karakter yang mampu menggoreskan stempel humanis dalam bela negara.
"Bela negara diukur bukan apa yang kita dapat dari negara namun apa yang kita telah berikan kepada negara," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Agung memohon kepada seluruh pihak pada FGD tersebut mampu merubah karakter yang humanis dan harus berangkat dari kesadaran diri.
"Kalau mau efektif merubah karakter harus dari atas ke bawah.
Bangsa ini memerlukan kita. Saya yakin kelompok-kelompok intelektual dalam ruangan ini mampu mengubah karakter yang humanis," pungkasnya.
Reporter : SS/MXC