Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pendopo Agung Pujakesuma Dihadiri Wakapolri Selaku Pembina Paguyuban - Metroxpose News and Campaign

Headline

WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda

Saturday, September 23, 2023

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pendopo Agung Pujakesuma Dihadiri Wakapolri Selaku Pembina Paguyuban


Metroxpose,Deli Serdang
| Giat Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pendopo Agung Pujakesuma yang di hadiri oleh Wakapolri sekaligus Dewan Pembina Paguyuban, Keluarga Besar Pujakesuma, Komjen Pol. Drs. Agus Andrianto, SH., MH di Lahan 5.000 Meter, Jalan Harapan, Desa Bangun Sari Baru, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (22/09/2023) sekitar pukul 10.00 WIB.

Dalam kata sambutannya, Wakapolri sekaligus Dewan Pembina Paguyuban Keluarga Besar Pujakesuma, Komjen Pol. Drs. Agus Andrianto mengatakan, bahwa jangan mau di pecah belah, harus bersatu, kalau kita bersatu hingga menjadikan satu ikatan yang kuat.

"Apa yang kita rencanakan, apa yang kita targetkan sepanjang kita sungguh-sungguh insya allah akan ada jalan untuk mewujudkan itu," ujar Wakapolri.

Syaratnya cuman satu, jangan di pecah belah, harus bersatu, kalau kita bersatu mangkin banyak kita menjadikan satu ikatan, akan menjadikan kita semakin kuat.

Masih Komjen Pol. Drs. Agus Andrianto, SH., MH, "Boleh bangun sayap apa aja, yang penting bisa jadi satu, yang gak boleh rubah di Indonesia ini ada dua, Kitab Suci sama Pancasila, yang lain boleh aja, rubah aja, yang penting bisa mengakomodir, bisa memfasilitasi keinginan semua pihak untuk bisa untuk mempersatukan kita semua."

Kita bersatu dalam perbedaan, dan bersatu keanekaragaman, di mana Sumatera Utara ini merupakan miniatur Indonesia jadi semakin kuat kita bersatu akan semakin banyak orang memperhitungkan kita," terangnya.

"Kalau kita berjuang sendiri-sendiri maka tidak akan di dengar suaranya, tapi kita kalau berjuang bersama, memperjuangkan aspirasi bersama, saya yakin kita akan di perhitungkan," sebutnya lagi.

"Oleh karena saran saya di samping kita kuat, dan bersatu mempersatukan tujuan, mengorientasikan pada satu tujuan, namun kita tidak inklusif, tidak boleh ekslusif, tetap harus membangun, dan menjalin silaturahmi dengan komunitas lain," katanya.

"Saya hanya menjaga Negara ini, jangan sampai jatuh, rusak gara-gara orang yang mau berniat menghancurkan Negara ini, dengan ongkos yang sangat murah," imbuh pria berpangkat bintang tiga di pundaknya.

"Ongkos merusak Negara ini sangat murah, pakai isu sara aja, pakai Suku, Agama, Ras, antar golongan pasti rusak, ongkosnya murah, suruh aja 20 sampai 100 orang maki-maki saling mengadu domba Agama ini, mengadu antar Suku sudah pasti perang, pasti pecah," tegasnya.

"Dan Sumatera Utara ini merupakan baro meternya, Indonesia di berbagai kesempatan saya sampaikan bahwa, kalau Sumatera Utara aman maka Indonesia aman, beberapa kali kajadian Nasional, berawal kejadian di Sumatera," ucapnya lagi.

Komjen Pol. Drs. Agus Andrianto, SH., MH memohon kepada saudara-saudaranya warga Pujakesuma, dan seluruh komunitas yang bergabung kemarin adalah menjadi bagian yang turut berpartisipasi dalam menjaga stabilitas Kamtibmas di wilayah, dan mohon memberikan kontribusi untuk menjaga kebhinekaannya, yang ada di wilayah Sumatera Utara, pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

"Saya mengucapkan selamat atas di bangunnya pondopo ini mudah-mudahan niat, untuk menjadikan pondopo sekaligus kantor ini betul-betul bisa sangat memberikan kontribusi bagi terjalinnya silaturahmi bukan hanya warga Pujakesuma, tapi juga menjadi syarana komunikasi tempat komunikasi berbagai komunitas yang ada di Sumatera Utara, semangkin banyak kita membangun tali silaturahmi dengan berbagai komunitas, yang ada maka kekuatan kita akan semangkin kuat, karena kita menggunakan azas, saling asa, asuh, dan aseh," tutur beliau.


Reporter : Syaipul Siregar