Metroxpose.com, Medan | Di sela-sela peresmian Groundbreaking pembangunan kolam retensi USU, Kamis (27/7), Wali Kota Medan Bobby Nasution memamerkan sepatu buatan UMKM lokal yang dikenakannya kepada tamu undangan termasuk Rektor USU Muryanto Amin. Dengan rasa percaya diri dan tidak ada rasa gengsi Bobby Nasution pun membeberkan harga sepatu tersebut yang harganya hanya Rp 350.000,-.
"Ini saya sekalian promosi sepatu yang dipakai, banyak yang ngira harganya jutaan, produk lokal UMKM yang dikerjasamakan dengan Pemko Medan. Kalau ditanyai orang-orang harga sepatu ini pasti ada yang bilang minimal harganya Rp 1 jutaan sampai Rp 2 jutaan padahal sepatu ini harganya cuman Rp 350.000," Jelas Bobby Nasution.
Dijelaskan Bobby Nasution sepatu produk lokal ini dalam beberapa bulan ini akan di launching. Nantinya ada tiga jenis sepatu yang dikerjasamakan dan di launching. Adanya sepatu buatan UMKM ini juga merupakan wujud dari program prioritas Pemko Medan khususnya dibidang pengembangan UMKM.
"Sepatu lokal ini kita libatkan anak-anak muda dalam memproduksinya. Nanti pas launching diperkirakan dibulan sembilan atau sepuluh sepatu produk lokal ini kita kenalkan lagi. Semoga adanya sepatu lokal ini perekonomian dapat berkembang," ujar Bobby Nasution.
Pamer sepatu buatan lokal yang dilakukan Bobby Nasution di momentum Groundbreaking pembangunan kolam retensi USU ini memiliki arti. Nantinya setelah selesai pembangunan kolam retensi, bukan hanya berdampak terhadap penanganan banjir saja tetapi berdampak juga terhadap perkembangan ekonomi di kawasan ini.
"Efek dari pembangunan kolam retensi ini bukan hanya penyelesaian masalah banjir di wilayah ini, tetapi mudah-mudahan ketika genangan banjir disini berkurang kegiatan ekonomi disini semakin meningkat. Makanya bersama pak Rektor kami percaya diri untuk membangun mall UMKM seperti Sarinah di Jakarta. Nantinya sepatu lokal ini ada di mall tersebut," Sebut Bobby Nasution.
Sementara itu Rektor USU Muryanto Amin mengungkapkan kolaborasi dengan Pemko Medan cukup strategis dan telah terjalin dengan baik. Selain kolam retensi ini, USU dan Pemko Medan juga berkolaborasi akan membangun mall UMKM yang nantinya pelaku UMKM yang memiliki produk bagus dapat mengisi mall UMKM tersebut agar usaha mereka naik kelas.
Reporter : Syaipul Siregar
"Ini saya sekalian promosi sepatu yang dipakai, banyak yang ngira harganya jutaan, produk lokal UMKM yang dikerjasamakan dengan Pemko Medan. Kalau ditanyai orang-orang harga sepatu ini pasti ada yang bilang minimal harganya Rp 1 jutaan sampai Rp 2 jutaan padahal sepatu ini harganya cuman Rp 350.000," Jelas Bobby Nasution.
Dijelaskan Bobby Nasution sepatu produk lokal ini dalam beberapa bulan ini akan di launching. Nantinya ada tiga jenis sepatu yang dikerjasamakan dan di launching. Adanya sepatu buatan UMKM ini juga merupakan wujud dari program prioritas Pemko Medan khususnya dibidang pengembangan UMKM.
"Sepatu lokal ini kita libatkan anak-anak muda dalam memproduksinya. Nanti pas launching diperkirakan dibulan sembilan atau sepuluh sepatu produk lokal ini kita kenalkan lagi. Semoga adanya sepatu lokal ini perekonomian dapat berkembang," ujar Bobby Nasution.
Pamer sepatu buatan lokal yang dilakukan Bobby Nasution di momentum Groundbreaking pembangunan kolam retensi USU ini memiliki arti. Nantinya setelah selesai pembangunan kolam retensi, bukan hanya berdampak terhadap penanganan banjir saja tetapi berdampak juga terhadap perkembangan ekonomi di kawasan ini.
"Efek dari pembangunan kolam retensi ini bukan hanya penyelesaian masalah banjir di wilayah ini, tetapi mudah-mudahan ketika genangan banjir disini berkurang kegiatan ekonomi disini semakin meningkat. Makanya bersama pak Rektor kami percaya diri untuk membangun mall UMKM seperti Sarinah di Jakarta. Nantinya sepatu lokal ini ada di mall tersebut," Sebut Bobby Nasution.
Sementara itu Rektor USU Muryanto Amin mengungkapkan kolaborasi dengan Pemko Medan cukup strategis dan telah terjalin dengan baik. Selain kolam retensi ini, USU dan Pemko Medan juga berkolaborasi akan membangun mall UMKM yang nantinya pelaku UMKM yang memiliki produk bagus dapat mengisi mall UMKM tersebut agar usaha mereka naik kelas.
Reporter : Syaipul Siregar