Dalam sambutannya, Kadivhumas Polri menegaskan pentingnya setiap personel memahami berbagai isu yang muncul di media dengan tingkat kepekaan yang tinggi. Bahkan, personel Polri diharapkan memiliki pemahaman mendalam tentang etika penulisan agar dapat memberikan respons yang jelas dan tegas dalam menghadapi masalah-masalah kompleks yang dilaporkan oleh media massa.
“Dengan pelatihan jurnalistik ini, kami berharap dapat meningkatkan mutu dan kualitas para perwakilan Polda dan Mabes Polri sehingga mereka lebih berdaya dalam memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat,” ujar Kadivhumas dalam sambutannya di Sepolwan Lemdiklat Polri, Jakarta, Senin (22/5).
Kadivhumas juga menekankan bahwa pelatihan ini akan melatih personel dalam menciptakan konten dan narasi yang mampu memberikan pendidikan kepada masyarakat. Ia tidak menampik bahwa media sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Konten yang berkualitas harus mengikuti perkembangan zaman, perubahan arus, dan dinamika algoritma. Konten dan narasi yang informatif, inspiratif, dan bermanfaat adalah contoh konten positif yang dapat membangun kesadaran yang lebih luas dan menarik minat masyarakat,” jelas Kadivhumas.
Dengan adanya pelatihan jurnalistik ini, Polri berharap personel Humas dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menyajikan informasi secara efektif, responsif, dan profesional kepada masyarakat. Langkah ini diambil untuk memperkuat hubungan antara kepolisian dan publik, sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran dan tugas Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Pelatihan jurnalistik ini menjadi langkah nyata Polri dalam menghadapi dinamika media yang semakin kompleks dan berperan penting dalam menjaga keterbukaan informasi kepada publik.