MetroXpose.com, Jakarta | "Nyanyian" seorang Tiktokers asal Lampung Bima Yudho Saputro mengaku keluarganya mendapatkan ancaman dan intimidasi setelah video yang berisi kritik terhadap pemerintah Lampung viral di Jagad maya
Dalam Rekaman Postingan yang diunggah di akun pribadinya Alasan Kenapa lampung gak maju maju berikut petikannya
1 Infrastruktur yang terbatas (Proyek mangkrak, jalan rusak )
2. Sistem pendidikan yang lemah (Peserta Bidik pendidikan Curang di Internal )
3. Tata kelola yang lemah ( Korupsi, Birokrasi tidak efesien)
4. Ketergantungan pada sektor pertanian (harga tidak stabil)
Pun Dalam unggahan di akun instagram pribadinya @awbimax, Bima mengatakan jika ibunya sempat didatangi oleh aparat kepolisian di tempatnya kerja untuk meminta sejumlah data pribadinya yang dsebutnya Profiling data.
"Polisi kan datang ke rumah, minta ijazah gue, yang laporin siapa, yang repot siapa," kata Bima dalam Instastorynya dikutip pada Sabtu (15/4/2023).
Selain itu, Bima juga mengatakan ayahnya yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga sampai dipanggil oleh Bupati Lampung Timur.
Menurutnya, petugas itu beralasan ingin memastikan jika seluruh biaya kehidupan dan sekolahnya di Australia murni ditanggung oleh pihak keluarga.
Padahal, biaya hidup dan sekolah dirinya selama di Australia murni ditanggung dari uang pribadi milik ibunya.
Sang ayah yang merupakan PNS di Lampung juga tidak pernah mengirimkan uang sepeser pun untuk digunakan memenuhi kebutuhannya.
"Bokap gue PNS, PNS biasa golongan III. Gue kuliah di Australia 99 persen bisa dibilang dari dana nyokap gue. Bokap gue sama sekali gak pernah ngirim duit apapun," jelasnya.
"Yaudah gua kirim semuanya, sampe minta alamat gua di Australia, gua kirim. Ini kenapa sih gua mau dijemput perkara gua kritik, sakit banget sumpah," bilangnya
Bima bercerita bahwa sang ayah turut mendapat cibiran dari pihak pemerintah yang ia kritik.
"Bokap gue dibilang sama Bupati dia gak bisa mendidik anak. Intinya gue gak boleh mengkritik Lampung, sebenarnya di sini gue baik-baik aja tapi gua takut sama orang tua gua kan. Pokoknya tadi gue ngeliat bokap gue kayak nangis gitu. Bokap gue diancem loh," tandasnya.
Kemudian, Bima mempertanyakan alasan sikap Bupati Lampung Timur dan kepolisian yang langsung menemui pihak keluarganya tersebut. Ia juga beralasan kata 'Dajjal' yang digunakan dalam videonya hanyalah kiasan semata untuk dapat atensi dari pemerintah setempat.
"Gua cuma ngritik doang, gua cuma kasih kritik, kalau misalnya gua gak ngomong Dajal gak bakal viral, kalau baik-baik gak bakal viral kayak gitu, gak bakal ditonton belasan juta orang," tandasnya.
Meski demikian, Hotman Paris berpesan pada Bima agar selalu berhati-hati ketika berucap di media sosial.
Pasalnya, hal itu bisa menjadi perangkap yang menjerumuskan Bima.
Pengacara Hotman Paris meminta Bima agar segera menghubunginya jika membutuhkan pertolongannya.
Pun Dalam unggahan di akun instagram pribadinya @awbimax, Bima mengatakan jika ibunya sempat didatangi oleh aparat kepolisian di tempatnya kerja untuk meminta sejumlah data pribadinya yang dsebutnya Profiling data.
"Polisi kan datang ke rumah, minta ijazah gue, yang laporin siapa, yang repot siapa," kata Bima dalam Instastorynya dikutip pada Sabtu (15/4/2023).
Selain itu, Bima juga mengatakan ayahnya yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga sampai dipanggil oleh Bupati Lampung Timur.
Menurutnya, petugas itu beralasan ingin memastikan jika seluruh biaya kehidupan dan sekolahnya di Australia murni ditanggung oleh pihak keluarga.
Padahal, biaya hidup dan sekolah dirinya selama di Australia murni ditanggung dari uang pribadi milik ibunya.
Sang ayah yang merupakan PNS di Lampung juga tidak pernah mengirimkan uang sepeser pun untuk digunakan memenuhi kebutuhannya.
"Bokap gue PNS, PNS biasa golongan III. Gue kuliah di Australia 99 persen bisa dibilang dari dana nyokap gue. Bokap gue sama sekali gak pernah ngirim duit apapun," jelasnya.
"Yaudah gua kirim semuanya, sampe minta alamat gua di Australia, gua kirim. Ini kenapa sih gua mau dijemput perkara gua kritik, sakit banget sumpah," bilangnya
Bima bercerita bahwa sang ayah turut mendapat cibiran dari pihak pemerintah yang ia kritik.
"Bokap gue dibilang sama Bupati dia gak bisa mendidik anak. Intinya gue gak boleh mengkritik Lampung, sebenarnya di sini gue baik-baik aja tapi gua takut sama orang tua gua kan. Pokoknya tadi gue ngeliat bokap gue kayak nangis gitu. Bokap gue diancem loh," tandasnya.
Kemudian, Bima mempertanyakan alasan sikap Bupati Lampung Timur dan kepolisian yang langsung menemui pihak keluarganya tersebut. Ia juga beralasan kata 'Dajjal' yang digunakan dalam videonya hanyalah kiasan semata untuk dapat atensi dari pemerintah setempat.
"Gua cuma ngritik doang, gua cuma kasih kritik, kalau misalnya gua gak ngomong Dajal gak bakal viral, kalau baik-baik gak bakal viral kayak gitu, gak bakal ditonton belasan juta orang," tandasnya.
Disisi lain sejumlah pegiat media sosial mendukung aski speak up yang dilakukan bima guna membuka mata pemerintah pusat agar mengetahui kondisi lampung terkini sesuai apa yang di dengungkan bima di akun medsos nya.
Tak luput Pengacara kondang Hotman Paris di akun resmi miliknya Mendukung BIma mengkritik pemerintah daerah.
Meski demikian, Hotman Paris berpesan pada Bima agar selalu berhati-hati ketika berucap di media sosial.
Pasalnya, hal itu bisa menjadi perangkap yang menjerumuskan Bima.
Pengacara Hotman Paris meminta Bima agar segera menghubunginya jika membutuhkan pertolongannya.
Reporter : lamtoro