MetroXpose.com, Bali | Viral turis asing mengamuk karena diduga tidak diberi jalan oleh pecalang ketika tengah melakukan prosesi upacara Melasti di Jalan Labuan Sait, Pecatu, Kuta Selatan
Tak hanya itu, bule pria juga sempat menantang berkelahi pecalang yang berjaga.
Terlihat juga dalam video tersebut, pria itu bersama teman wanitanya berdebat dengan pecalang dengan tetap berada di atas motor. Bule pun melontarkan kalimat dengan nada tinggi. Sedangkan teman wanitanya sudah turun dari boncengan.
Namun, bule itu tampaknya tetap tidak terima dan terus berdebat dengan pecalang hingga mengajak duel. Beruntung, para pecalang tidak terpancing untuk melakukan kekerasan dan hanya dipegangi beberapa orang.
Terkait video tersebut, Bendesa Adat Pecatu Made Sumerta, membenarkan peristiwa itu yang terjadi pada Minggu (19/3/2023) sekitar pukul 16.00 Wita.
"Iya biasa (bule ngamuk) karena bahasa logat seperti itu kan. Tidak (diamankan) sudah selesai dan tetap komunikasi," ucap Sumerta, dikutip pada Selasa (21/3/2023).
"Pas kami habis prosesi dan mau balik ada kejadian misskomunikasi, disetop akhirnya itu terjadi dan sudah selesai tidak ada persoalan yang serius," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pasangan itu bukannya tidak diberi akses jalan. Hanya diberi aba-aba untuk melambatkan laju kendaraan.
"Bukan tidak dikasih lewat. Hanya terjadi miskomunikasi dia mau ikut bersama-sama sehingga dia bisa melewati marka jalan," tuturnya.
"Pecalang ada kewajiban, setiap orang tidak hanya bule saja siapa saja dikasih aba-aba untuk pelan-pelan, Mungkin dia tergesa-gesa dan kami juga ada prosesi iring-iringan dan kalau bersamaan kan bisa mengganggu laju jalur sebelah. Dikasih aba-aba untuk pelan-pelan," tandasnya.
Tak hanya itu, bule pria juga sempat menantang berkelahi pecalang yang berjaga.
Terlihat juga dalam video tersebut, pria itu bersama teman wanitanya berdebat dengan pecalang dengan tetap berada di atas motor. Bule pun melontarkan kalimat dengan nada tinggi. Sedangkan teman wanitanya sudah turun dari boncengan.
Namun, bule itu tampaknya tetap tidak terima dan terus berdebat dengan pecalang hingga mengajak duel. Beruntung, para pecalang tidak terpancing untuk melakukan kekerasan dan hanya dipegangi beberapa orang.
Terkait video tersebut, Bendesa Adat Pecatu Made Sumerta, membenarkan peristiwa itu yang terjadi pada Minggu (19/3/2023) sekitar pukul 16.00 Wita.
"Iya biasa (bule ngamuk) karena bahasa logat seperti itu kan. Tidak (diamankan) sudah selesai dan tetap komunikasi," ucap Sumerta, dikutip pada Selasa (21/3/2023).
"Pas kami habis prosesi dan mau balik ada kejadian misskomunikasi, disetop akhirnya itu terjadi dan sudah selesai tidak ada persoalan yang serius," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pasangan itu bukannya tidak diberi akses jalan. Hanya diberi aba-aba untuk melambatkan laju kendaraan.
"Bukan tidak dikasih lewat. Hanya terjadi miskomunikasi dia mau ikut bersama-sama sehingga dia bisa melewati marka jalan," tuturnya.
"Pecalang ada kewajiban, setiap orang tidak hanya bule saja siapa saja dikasih aba-aba untuk pelan-pelan, Mungkin dia tergesa-gesa dan kami juga ada prosesi iring-iringan dan kalau bersamaan kan bisa mengganggu laju jalur sebelah. Dikasih aba-aba untuk pelan-pelan," tandasnya.
Reporter : Lamtoro