Metroxpose.com, Lubukpakam | Pemko Medan dan Pemkab Deliserdang melakukan Penguatan Hubungan Kerja Sama di Gedung Pertemuan Pemkab Deliserdang Jalan Medan - Lubuk Pakam, Rabu (28/12).
Tujuan kegiatan ini digelar guna meningkatkan hubungan kerjasama antar kedua daerah untuk mendukung percepatan pembangunan yang dilakukan sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat.
Penandatanganan kerjasama dilakukan langsung Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan. Ada tiga sektor yang dikerjasamakan yakni Kerjasama Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan di Wilayah Perbatasan Medan dan Deliserdang. Kemudian, Penanganan Permasalahan Infrastruktur dan Utilitas Lingkup Wilayah Medan dan Deliserdang.
Selain itu kerjasama Pelaksanaan Ketentraman dan Ketertiban Umum di Wilayah Perbatasan Antara Kota Medan dengan Kabupaten Deliserdang. Sebelum Wali Kota Medan dan Bupati Deliserdang melakukan penandatanganan kerjasama, masing-masing pimpinan OPD terkait terlebih dahulu melakukan penandatanganan MoU.
Dihadapan Wali Kota Binjai Amir Hamzah, Bupati Batubara H Zahir, Pj Wali Kota Tebing Tinggi M Dimiyathi, Wakil Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar, Wakil Bupati Serdang Bedagai H Adlin Umar Yusri Tambunan, Wakil Bupati Labuhanbatu Utara Syamsul Tanjung, unsur Forkopimda Kabupaten Deliserdang dan Sultan Serdang T Ahmad Tala'a, Bobby Nasution mengungkapkan, penguatan kerjasama ini dilakukan karena pembangunan yang dilakukan di Kota Medan tidak terlepas dengan Kabupaten Deliserdang.
Sebagai contoh, jelas Bobby Nasution, penanganan banjir di Kota Medan. Dikatakannya, sebesar apa pun upaya yang dilakukan Pemko Medan dalam mengatasinya tidak akan berhasil karena solusi sebenarnya ada di Deliserdang. Sebab, ungkapnya, hulu sungai ada di Deliserdang, sedangkan hilirnya ada di Deliserdang. Oleh karenanya, imbuhnya, penanganan banjir yang dilakukan harus melibatkan Deliserdang.
"Jika normalisasi Sungai Bedera selesai, maka dapat mengurangi banjir yang terjadi di Medan sekitar 20 persen. Begitu juga dengan pembangunan Bendungan Lau Simeme yang berada di wilayah Deliserdang, jika selesai dapat mengatasi 40 persen banjir di Kota Medan. Oleh karenanya perlu dilakukan penguatan kerjasama ini agar pembangunan yang dilakukan dapat berkesinambungan," kata Bobby Nasution.
Selain itu kata menantu Presiden Joko Widodo ini, terkait adanya kesulitan masyarakat dalam melakukan pengurusan terkait perbatasan yang ada antara Kota Medan dengan Kabupaten Deliserdang juga harus disikapi sehingga wilayah Deliserdang yang berada di Kota Medan masuk ke Kota Medan dan yang berada di Deliserdang dimasukkan ke Deli Serdang.
"Tujuannya untuk percepatan pembangunan yang dilakukan. Adanya kesepakatan dan kerjasama ini tentunya dapat menjadi bukti hukum. Dimana tahun 2023, Pemko Medan siap bekerjasama memperbaiki 5 titik jalan yang berada di wilayah Deliserdang," ungkapnya.
Di kesempatan itu, Bobby Nasution juga menyampaikan pembangunan Kota Medan yang dapat mensejahterakan masyarakat dengan berlandaskan budaya yang ada. Oleh karenanya, tegasnya, Pemko Medan tidak akan pernah meninggalkan budaya yang ada di Kota Medan dalam melakukan pembangunan.
"Ini perlu saya sampaikan, seperti merekonstruksi ulang gapura pintu masuk Kota Medan. Untuk merekonstruksinya, bangunan yang ada harus dirubuhkan untuk dibangun kembali dengan nuansa yang lebih modern tanpa menghilangkan simbol-simbol yang ada," paparnya yang hadir didampingi Kadis PU Kota Medan Topan OP Ginting, Kasatpol PP Rakhmat Syahputra Harahap, Kadis Pencegah dan Pemadam Kebakaran Albon Si.
Di gapura Kampung Lalang, terang Bobby, tidak akan menghilangkan simbol-simbol Melayu. Begitu juga dengan gapura di Amplas, lanjutnya, tetap menggunakan simbol-simbol Melayu namun diberi sentuhan modern sehingga semakin melekat di hati. "Sedangkan untuk gapura di Tuntungan, kita tonjolkan etnis Karo karena masyarakat yang tinggal di kawasan itu mayoritas Karo," pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan atas nama Pemkab dan masyarakat Deliserdang mengucapkan terima kasih karena suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini masih meluangkan waktu hadir untuk bertemu dengan tokoh dan masyarakat Deliserdang. Dikatakannya, penguatan kerjasama yang dilakukan ini tidak semata hanya untuk kepentingan Kota Medan dan Deliserdang, tetapi juga demi kemajuan Sumatera Utara.
"Kerja sama ini tentunya sangat bermanfaat, terutama bagi Deliserdang. Contohnya dalam soal kebakaran, Pemko Medan selama ini sangat membantu. Tentunya dengan kerjasama ini, maka bantuan yang akan diberikan Pemko Medan bisa mencakup lebih besar lagi," ujar Ashari.
Selain itu, papar Ashari lagi, selama ini upaya pembangunan yang dilakukan di Kota Medan selalu mengkaji dan mengevaluasi sejauh mana memberikan manfaat bagi Deliserdang. "Terima kasih, Pak Bobby. Kolaborasi dan kerjasama ini sangat memberikan manfaat bagi Deliserdang," akunya.
Penguatan Hubungan Kerja Sama Antara Pemkab Deli Serdang dengan Pemko Medan ini dihadiri sekitar 1.500 orang yang tatap muka langsung, sedangkan melalui zoom meeting diikuti sekitar 1.200 orang. Antusiasme masyarakat dan tokoh adat sangat tinggi menyambut dilakukannya penguatan kerjasama tersebut.
Reporter : Syaipul Siregar
Penandatanganan kerjasama dilakukan langsung Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan. Ada tiga sektor yang dikerjasamakan yakni Kerjasama Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan di Wilayah Perbatasan Medan dan Deliserdang. Kemudian, Penanganan Permasalahan Infrastruktur dan Utilitas Lingkup Wilayah Medan dan Deliserdang.
Selain itu kerjasama Pelaksanaan Ketentraman dan Ketertiban Umum di Wilayah Perbatasan Antara Kota Medan dengan Kabupaten Deliserdang. Sebelum Wali Kota Medan dan Bupati Deliserdang melakukan penandatanganan kerjasama, masing-masing pimpinan OPD terkait terlebih dahulu melakukan penandatanganan MoU.
Dihadapan Wali Kota Binjai Amir Hamzah, Bupati Batubara H Zahir, Pj Wali Kota Tebing Tinggi M Dimiyathi, Wakil Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar, Wakil Bupati Serdang Bedagai H Adlin Umar Yusri Tambunan, Wakil Bupati Labuhanbatu Utara Syamsul Tanjung, unsur Forkopimda Kabupaten Deliserdang dan Sultan Serdang T Ahmad Tala'a, Bobby Nasution mengungkapkan, penguatan kerjasama ini dilakukan karena pembangunan yang dilakukan di Kota Medan tidak terlepas dengan Kabupaten Deliserdang.
Sebagai contoh, jelas Bobby Nasution, penanganan banjir di Kota Medan. Dikatakannya, sebesar apa pun upaya yang dilakukan Pemko Medan dalam mengatasinya tidak akan berhasil karena solusi sebenarnya ada di Deliserdang. Sebab, ungkapnya, hulu sungai ada di Deliserdang, sedangkan hilirnya ada di Deliserdang. Oleh karenanya, imbuhnya, penanganan banjir yang dilakukan harus melibatkan Deliserdang.
"Jika normalisasi Sungai Bedera selesai, maka dapat mengurangi banjir yang terjadi di Medan sekitar 20 persen. Begitu juga dengan pembangunan Bendungan Lau Simeme yang berada di wilayah Deliserdang, jika selesai dapat mengatasi 40 persen banjir di Kota Medan. Oleh karenanya perlu dilakukan penguatan kerjasama ini agar pembangunan yang dilakukan dapat berkesinambungan," kata Bobby Nasution.
Selain itu kata menantu Presiden Joko Widodo ini, terkait adanya kesulitan masyarakat dalam melakukan pengurusan terkait perbatasan yang ada antara Kota Medan dengan Kabupaten Deliserdang juga harus disikapi sehingga wilayah Deliserdang yang berada di Kota Medan masuk ke Kota Medan dan yang berada di Deliserdang dimasukkan ke Deli Serdang.
"Tujuannya untuk percepatan pembangunan yang dilakukan. Adanya kesepakatan dan kerjasama ini tentunya dapat menjadi bukti hukum. Dimana tahun 2023, Pemko Medan siap bekerjasama memperbaiki 5 titik jalan yang berada di wilayah Deliserdang," ungkapnya.
Di kesempatan itu, Bobby Nasution juga menyampaikan pembangunan Kota Medan yang dapat mensejahterakan masyarakat dengan berlandaskan budaya yang ada. Oleh karenanya, tegasnya, Pemko Medan tidak akan pernah meninggalkan budaya yang ada di Kota Medan dalam melakukan pembangunan.
"Ini perlu saya sampaikan, seperti merekonstruksi ulang gapura pintu masuk Kota Medan. Untuk merekonstruksinya, bangunan yang ada harus dirubuhkan untuk dibangun kembali dengan nuansa yang lebih modern tanpa menghilangkan simbol-simbol yang ada," paparnya yang hadir didampingi Kadis PU Kota Medan Topan OP Ginting, Kasatpol PP Rakhmat Syahputra Harahap, Kadis Pencegah dan Pemadam Kebakaran Albon Si.
Di gapura Kampung Lalang, terang Bobby, tidak akan menghilangkan simbol-simbol Melayu. Begitu juga dengan gapura di Amplas, lanjutnya, tetap menggunakan simbol-simbol Melayu namun diberi sentuhan modern sehingga semakin melekat di hati. "Sedangkan untuk gapura di Tuntungan, kita tonjolkan etnis Karo karena masyarakat yang tinggal di kawasan itu mayoritas Karo," pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan atas nama Pemkab dan masyarakat Deliserdang mengucapkan terima kasih karena suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini masih meluangkan waktu hadir untuk bertemu dengan tokoh dan masyarakat Deliserdang. Dikatakannya, penguatan kerjasama yang dilakukan ini tidak semata hanya untuk kepentingan Kota Medan dan Deliserdang, tetapi juga demi kemajuan Sumatera Utara.
"Kerja sama ini tentunya sangat bermanfaat, terutama bagi Deliserdang. Contohnya dalam soal kebakaran, Pemko Medan selama ini sangat membantu. Tentunya dengan kerjasama ini, maka bantuan yang akan diberikan Pemko Medan bisa mencakup lebih besar lagi," ujar Ashari.
Selain itu, papar Ashari lagi, selama ini upaya pembangunan yang dilakukan di Kota Medan selalu mengkaji dan mengevaluasi sejauh mana memberikan manfaat bagi Deliserdang. "Terima kasih, Pak Bobby. Kolaborasi dan kerjasama ini sangat memberikan manfaat bagi Deliserdang," akunya.
Penguatan Hubungan Kerja Sama Antara Pemkab Deli Serdang dengan Pemko Medan ini dihadiri sekitar 1.500 orang yang tatap muka langsung, sedangkan melalui zoom meeting diikuti sekitar 1.200 orang. Antusiasme masyarakat dan tokoh adat sangat tinggi menyambut dilakukannya penguatan kerjasama tersebut.
Reporter : Syaipul Siregar