MetroXpose com, Malang| Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam dengan skor akhir akhir 2-3.
Kejadian tersebut menyebabkan Lebih dari 120 orang meninggal dunia. Sementara itu, Kepala dinkes Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan Pihaknya masih melakukan pendataan soal adanya korban luka yang dilarikan ke tiga rumah sakit kota dan kabupaten Malang.
"Lebih dari 120 orang meninggal, mereka meninggal karena caos, berdesak-desakan, terinjak-injak dan sesak napas" katanya Wiyanto.Tak berhenti sampai disitu, kericuhan semakin membesar dengan melempari sejumlah benda-benda lainnya. Kemudian Petugas gabungan Polisi dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Terlihat juga didalam stadion terdapat kobaran api disejumlah titik yang menyebabkan dua unit mobil polisi dibakar dan satu mobil lainnya rusak parah.
Petugas keamanan terpaksa menembakkan gas air mata lantaran tak sebanding jumlahnya dengan para suporter yang bringas tersebut. Tembakan gas air mata membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.
Peristiwa itu terjadi lantaran ribuan suporter Aremania memaksa masuk ke area lapangan dikarenakan Arema FC mengalami kekalahan dalam pertandingan melawan Persebaya tersebut
Para suporter yang pingsan dan membutuhkan bantuan medis namun tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.
Kejadian tersebut menyebabkan Lebih dari 120 orang meninggal dunia. Sementara itu, Kepala dinkes Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan Pihaknya masih melakukan pendataan soal adanya korban luka yang dilarikan ke tiga rumah sakit kota dan kabupaten Malang.
"Lebih dari 120 orang meninggal, mereka meninggal karena caos, berdesak-desakan, terinjak-injak dan sesak napas" katanya Wiyanto.Tak berhenti sampai disitu, kericuhan semakin membesar dengan melempari sejumlah benda-benda lainnya. Kemudian Petugas gabungan Polisi dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Terlihat juga didalam stadion terdapat kobaran api disejumlah titik yang menyebabkan dua unit mobil polisi dibakar dan satu mobil lainnya rusak parah.
Petugas keamanan terpaksa menembakkan gas air mata lantaran tak sebanding jumlahnya dengan para suporter yang bringas tersebut. Tembakan gas air mata membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.
Peristiwa itu terjadi lantaran ribuan suporter Aremania memaksa masuk ke area lapangan dikarenakan Arema FC mengalami kekalahan dalam pertandingan melawan Persebaya tersebut
Para suporter yang pingsan dan membutuhkan bantuan medis namun tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.