Metroxpose.com,Medan | Menghadiri Launching Program dan Mini Bazar Kelurahan Unggulan di Gapura Kampung UMKM Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Ladang Bambu, Kecamatan Tuntungan, Kamis (15/9),
Wali Kota Medan Bobby Nasution memanfaatkan momen tersebut untuk berdialog dengan warga, terutama menyangkut harga bahan kebutuhan bahan pokok menyusul terjadinya kenaikan harga BBM bersubsidi. Sebab, Pemko Medan telah menyiapkan bantuan bagi warga yang terdampak dari kenaikan BBM tersebut.
Kesempatan itu langsung dimanfaatkan warga untuk curhat dengan orang nomor satu di Pemko Medan tersebut. Kepada Bobby, salah seorang warga yang mengaku bernama Nita Marbun, warga Kecamatan Medan Tuntungan mengaku sejumlah bahan kebutuhan pokok telah mengalami kenaikan menyusul pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM. Beras, ungkapnya, biasanya yang berukuran 10 kg/karung harganya hanya Rp.105.000 kini naik menjadi Rp.115.000/karung
Selain beras, Nita juga mengaku harga cabai merah kini semakin pedas. “Harga cabai merah ¼ kg kini Rp.20.000. Artinya, harganya per kilogram Rp.80.000. Padahal biasanya saya beli ¼ kg hanya Rp.18.000. Itu saat saya belanja dua hari lalu, Pak Wali,” ungkap Nita.
Mendengar keluhan warga tersebut, menantu Presiden Joko Widodo ini langsung menanggapinya. Dikatakan Bobby, berdasarkan instruksi dari Presiden melalui surat yang diterbitkan Kementerian Dalam Negeri, pemerintah daerah diminta untuk menyiapkan bantuan sosial bagi masyarakat guna mengantisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.
"Pemerintah daerah diminta untuk mengalokasikan dana yang berasal Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar 2% guna membantu masyarakat yang berdampak secara langsung. Oleh karenanya Pemko Medan dalam waktu dekat akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang berdampak melalui 3 kelompok," jelas Bobby Nasution.
Adapun 3 kelompok yang dimaksud, ungkap suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini, yakni nelayan, pelaku UMKM serta pelayan masyarakat melalui kendaraan umum seperti pengemudi ojek online, angkutan kota dan becak bermotor.
"Mudah-mudahan bantuan yang diberikan ini dapat meringankan beban masyarakat, terutama yang menggantungkan hidupnya dari mata pencarian seperti nelayan, pelaku UMKM dan pelayan masyarakat dibidang transportasi umum agar terciptanya kestabilan harga baik itu kebutuhan pokok maupun angkutan umum," ungkapnya.
Disebutkan Bobby, total bantuan dan subsidi yang diberikan Pemko Medan sekitar sebanyak Rp.30 miliar selama tiga bulan ke depan. "Bantuan subsidi ini diberikan untuk masyarakat yang juga pengguna angkutan umum. Dimana bantuan subsidi tarif angkutan umum sebesar Rp 1.000 hingga Rp. 1.500 per-orang ini diberikan kepada warga yang menggunakan angkutan umum,” paparnya.
Reporter : Syaipul Siregar
Kesempatan itu langsung dimanfaatkan warga untuk curhat dengan orang nomor satu di Pemko Medan tersebut. Kepada Bobby, salah seorang warga yang mengaku bernama Nita Marbun, warga Kecamatan Medan Tuntungan mengaku sejumlah bahan kebutuhan pokok telah mengalami kenaikan menyusul pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM. Beras, ungkapnya, biasanya yang berukuran 10 kg/karung harganya hanya Rp.105.000 kini naik menjadi Rp.115.000/karung
Selain beras, Nita juga mengaku harga cabai merah kini semakin pedas. “Harga cabai merah ¼ kg kini Rp.20.000. Artinya, harganya per kilogram Rp.80.000. Padahal biasanya saya beli ¼ kg hanya Rp.18.000. Itu saat saya belanja dua hari lalu, Pak Wali,” ungkap Nita.
Mendengar keluhan warga tersebut, menantu Presiden Joko Widodo ini langsung menanggapinya. Dikatakan Bobby, berdasarkan instruksi dari Presiden melalui surat yang diterbitkan Kementerian Dalam Negeri, pemerintah daerah diminta untuk menyiapkan bantuan sosial bagi masyarakat guna mengantisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.
"Pemerintah daerah diminta untuk mengalokasikan dana yang berasal Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar 2% guna membantu masyarakat yang berdampak secara langsung. Oleh karenanya Pemko Medan dalam waktu dekat akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang berdampak melalui 3 kelompok," jelas Bobby Nasution.
Adapun 3 kelompok yang dimaksud, ungkap suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini, yakni nelayan, pelaku UMKM serta pelayan masyarakat melalui kendaraan umum seperti pengemudi ojek online, angkutan kota dan becak bermotor.
"Mudah-mudahan bantuan yang diberikan ini dapat meringankan beban masyarakat, terutama yang menggantungkan hidupnya dari mata pencarian seperti nelayan, pelaku UMKM dan pelayan masyarakat dibidang transportasi umum agar terciptanya kestabilan harga baik itu kebutuhan pokok maupun angkutan umum," ungkapnya.
Disebutkan Bobby, total bantuan dan subsidi yang diberikan Pemko Medan sekitar sebanyak Rp.30 miliar selama tiga bulan ke depan. "Bantuan subsidi ini diberikan untuk masyarakat yang juga pengguna angkutan umum. Dimana bantuan subsidi tarif angkutan umum sebesar Rp 1.000 hingga Rp. 1.500 per-orang ini diberikan kepada warga yang menggunakan angkutan umum,” paparnya.
Reporter : Syaipul Siregar