MetroXpose.com, Jakarta | Aral melintang di dunia News Anchor tak lain dialah Najwa Shihab menyentil soal bermacam upaya intimidasi dialaminya dalam menjalankan sebuah profesi sebagai jurnalis.
Lantas publik pun mengait-ngaitkan pernyataan Najwa Shihab dengan sejumlah sindiran yang diterimanya belakangan ini atas pernyataannya soal institusi Polri.
Najwa Shihab yang juga pendiri Narasi tersebut akhirnya angkat bicara di ajang penghargaan sebagai Public Figure Inspiratif Terpopuler di Indonesia Television Awards 2022 beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan jika dalam upaya intimidasi bisa didapat oleh siapa saja bukan hanya dirinya.
“Dalam upaya untuk membicarakan kebenaran, selalu ada usaha untuk merobohkan nyali lewat intimidasi, beragam intimidasi, macam-macam bentuk intimidasinya,” ucapnya.
“Tujuannya selalu satu, membangun rasa ngeri, menakut-nakuti supaya kita berhenti. Siapapun bisa mengalami itu termasuk teman-teman yang hadir di sini, kelompok yang begitu mudah dicintai, populer karena karya, dan tindakan sehari-hari yang menginspirasi,” tambahnya.
Menurutnya, tugas jurnalisme adalah kepanjangan suara rakyat.
“Sesederhana itu sebenarnya yang saya lakukan dan dilakukan oleh begitu banyak jurnalis lain. Menyuarakan apa yang kami anggap penting. Harus berani dibicarakan secara bersama-sama hari ini,” tuturnya.
Seperti diketahui, jurnalis ternama ini dituntut untuk meminta maaf kepada Polri terkait pernyataannya. Tuntutan tersebut datang dari komunitas Sahabat Polisi. Hal itu bermula saat Najwa Shihab sempat mengkritik Polri yang anggotanya kerap bergaya serba mewah.
Lantas publik pun mengait-ngaitkan pernyataan Najwa Shihab dengan sejumlah sindiran yang diterimanya belakangan ini atas pernyataannya soal institusi Polri.
Najwa Shihab yang juga pendiri Narasi tersebut akhirnya angkat bicara di ajang penghargaan sebagai Public Figure Inspiratif Terpopuler di Indonesia Television Awards 2022 beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan jika dalam upaya intimidasi bisa didapat oleh siapa saja bukan hanya dirinya.
“Dalam upaya untuk membicarakan kebenaran, selalu ada usaha untuk merobohkan nyali lewat intimidasi, beragam intimidasi, macam-macam bentuk intimidasinya,” ucapnya.
“Tujuannya selalu satu, membangun rasa ngeri, menakut-nakuti supaya kita berhenti. Siapapun bisa mengalami itu termasuk teman-teman yang hadir di sini, kelompok yang begitu mudah dicintai, populer karena karya, dan tindakan sehari-hari yang menginspirasi,” tambahnya.
Menurutnya, tugas jurnalisme adalah kepanjangan suara rakyat.
“Sesederhana itu sebenarnya yang saya lakukan dan dilakukan oleh begitu banyak jurnalis lain. Menyuarakan apa yang kami anggap penting. Harus berani dibicarakan secara bersama-sama hari ini,” tuturnya.
Seperti diketahui, jurnalis ternama ini dituntut untuk meminta maaf kepada Polri terkait pernyataannya. Tuntutan tersebut datang dari komunitas Sahabat Polisi. Hal itu bermula saat Najwa Shihab sempat mengkritik Polri yang anggotanya kerap bergaya serba mewah.
Reporter : Lamtoro