MetroXpose.com, Karo | Skill kompetensi adalah lamdmark seseorang terhadap penguasaan sebuah keahlian. Kita bisa kilas balik ke tahun 80 an punya ijajah SMA ( Sekolah Menengah Atas ) saja sudah bisa langsung bisa bekerja. Tahun 70 an ijajah SMP ( Sekolah Menengah Pertama ) saja sudah cukup sedangkan tahun 60 an kebanyakan hanya ijajah SD ( Sekolah Dasar ) saja. Hal ini berarti zaman dahulu pendahulu kita masih mengandalkan kecerdasan akademik ( IQ ) Intelegen question Hal ini di sampaikan Samion Petrus Perangin angin di kediaman nya, di DDS Three Light Kursus Musik di Kabanjahe pada Selasa ( 02/08) pukul 20.30 WIB.
Samion Perangin Angin menambahkan, namun sejak era millenial persaingan sudah semakin ketat sekali sehingga sangat membutuhkan pendampingan kecerdasan akademik tersebut seperti di awal tulisan, di butuhkan Kompetensi Skill untuk ( EQ) Emotional Quetion paparnya.
Emotional Question yang di maksud disini salah satunya adalah keahlian di bidang seni musik yang terdiri dari dua bagian yaitu musik clasic dan musik Pop. Khusus untuk musik clasic, Negara maju dan ahli kesehatan sudah mengakui sebuah terapi yang dapat meningkatkan volume otak sejak usia kandungan, Itu lah yang di kenal dengan terapi musik clasic ( Mozart Bet Houven) dll. Di samping itu musik clasic juga dapat melatih fungsi otak kiri walaupun domain sesungguhnya berada di range otak kanan terang Samion.
Sedangkan musik Pop, zaman sekarang lebih condong fungsinya di ranah musik hiburan ( enternainer). Dua jenis musik ini tentu secara alami membuat seseorang yang menekuninya atau melatih dirinya akan memiliki skill kompetensi, seperti ahli bermain gitar, drum, piano, vocal, dan alat musik lainnya ujar Samion.
Kata Samion sesuai dengan pengalaman saya selaku praktisi pendidikan musik bahwa zaman sekarang, generasi muda yang hendak melanjutkan karier pendidikan ataupun mencari pekerjaan, ketika dia memiliki sertifikasi kompetensi musik maka akan sangat membantu, walaupun bukan jurusan di bidang akademik. Sertifikat tersebut menjadi sebuah nilai plus dalam melaksanakan pelamaran kerja atau melanjut sekolah ketingkat lebih tinggi.
Sementara Eduartdus Sinurat ( 43) yang datang mendaftarakan anak untuk latihan musik mengatakan saya berfikir pentingnya keahlian di bidang musik mampu membuat anak semakin gampang bersosialisasi dan untuk backing ilmu akademik anak. Saya juga ingin keinginan saya dulunyang tidak kesampaian, kiranya anak saya tidak mengalami hal yang sama ucapnya karena saya melihat talenta seni tersebut ada di diri anak tutupnya. (Pmg/MX)
Samion Perangin Angin menambahkan, namun sejak era millenial persaingan sudah semakin ketat sekali sehingga sangat membutuhkan pendampingan kecerdasan akademik tersebut seperti di awal tulisan, di butuhkan Kompetensi Skill untuk ( EQ) Emotional Quetion paparnya.
Emotional Question yang di maksud disini salah satunya adalah keahlian di bidang seni musik yang terdiri dari dua bagian yaitu musik clasic dan musik Pop. Khusus untuk musik clasic, Negara maju dan ahli kesehatan sudah mengakui sebuah terapi yang dapat meningkatkan volume otak sejak usia kandungan, Itu lah yang di kenal dengan terapi musik clasic ( Mozart Bet Houven) dll. Di samping itu musik clasic juga dapat melatih fungsi otak kiri walaupun domain sesungguhnya berada di range otak kanan terang Samion.
Sedangkan musik Pop, zaman sekarang lebih condong fungsinya di ranah musik hiburan ( enternainer). Dua jenis musik ini tentu secara alami membuat seseorang yang menekuninya atau melatih dirinya akan memiliki skill kompetensi, seperti ahli bermain gitar, drum, piano, vocal, dan alat musik lainnya ujar Samion.
Kata Samion sesuai dengan pengalaman saya selaku praktisi pendidikan musik bahwa zaman sekarang, generasi muda yang hendak melanjutkan karier pendidikan ataupun mencari pekerjaan, ketika dia memiliki sertifikasi kompetensi musik maka akan sangat membantu, walaupun bukan jurusan di bidang akademik. Sertifikat tersebut menjadi sebuah nilai plus dalam melaksanakan pelamaran kerja atau melanjut sekolah ketingkat lebih tinggi.
Sementara Eduartdus Sinurat ( 43) yang datang mendaftarakan anak untuk latihan musik mengatakan saya berfikir pentingnya keahlian di bidang musik mampu membuat anak semakin gampang bersosialisasi dan untuk backing ilmu akademik anak. Saya juga ingin keinginan saya dulunyang tidak kesampaian, kiranya anak saya tidak mengalami hal yang sama ucapnya karena saya melihat talenta seni tersebut ada di diri anak tutupnya. (Pmg/MX)