Metroxpose.com, medan | Sebagai bentuk dukungan penanaman sepuluh juta pohon yang merupakan Gerakan Nasional Aksi Nyata Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan penanaman pohon di Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu (6/7).
Penanaman pohon ini dilakukan Bobby Nasution diwakili Asisten Ekbang Mansyursah. Selain itu Rektor USU Muryanto Amin dan perwakilan Gubernur Sumut serta perwakilan perguruan tinggi serta akademisi lainnya juga turut melakukan penanaman pohon sebagai aksi nyata penanaman sepuluh juta pohon gerakan nasional revolusi mental.
Dalam sambutannya Menko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan, aksi nyata penanaman pohon di USU ini merupakan sebuah upaya bersama untuk memberikan kesadaran kepada civitas kampus terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan kebersihan demi kelangsungan hidup yang sehat kedepannya.
Menko PMK menambahkan, saat kita menanam pohon membutuhkan waktu yang lebih lama daripada menebang. Artinya tanam pohon dan merawatnya bisa butuh 40 tahun, sedangkan menebang hanya butuh 10 menit saja.
"Saat ini ada tiga ancaman global yang tengah dihadapi. Pertama adalah efek rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim, kedua adalah Covid-19 dan ketiga adalah perang antara Rusia dan Ukraina. Penanaman pohon yang dilakukan di USU ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi efek rumah kaca agar iklim global kembali normal," Sebutnya.
Selanjutnya Menko PMK berharap gerakan Revolusi Mental dalam hal menanam pohon dan merawat lingkungan ini bisa tumbuh dari lingkungan kampus. Sebab dirinya percaya bahwa generasi muda di kampus selalu lebih jernih dalam memandang masa depan dalam hal menjaga lingkungan.
"Gerakan Revolusi Mental dalam penanaman pohon ini juga diharapkan bisa menyebar ke masyarakat dan akhirnya melahirkan kesadaran kolektif untuk lebih mencintai menanam daripada menebang," Sebut Menko PMK.
Reporter : Syaipul Siregar
Penanaman pohon ini dilakukan Bobby Nasution diwakili Asisten Ekbang Mansyursah. Selain itu Rektor USU Muryanto Amin dan perwakilan Gubernur Sumut serta perwakilan perguruan tinggi serta akademisi lainnya juga turut melakukan penanaman pohon sebagai aksi nyata penanaman sepuluh juta pohon gerakan nasional revolusi mental.
Dalam sambutannya Menko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan, aksi nyata penanaman pohon di USU ini merupakan sebuah upaya bersama untuk memberikan kesadaran kepada civitas kampus terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan kebersihan demi kelangsungan hidup yang sehat kedepannya.
Menko PMK menambahkan, saat kita menanam pohon membutuhkan waktu yang lebih lama daripada menebang. Artinya tanam pohon dan merawatnya bisa butuh 40 tahun, sedangkan menebang hanya butuh 10 menit saja.
"Saat ini ada tiga ancaman global yang tengah dihadapi. Pertama adalah efek rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim, kedua adalah Covid-19 dan ketiga adalah perang antara Rusia dan Ukraina. Penanaman pohon yang dilakukan di USU ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi efek rumah kaca agar iklim global kembali normal," Sebutnya.
Selanjutnya Menko PMK berharap gerakan Revolusi Mental dalam hal menanam pohon dan merawat lingkungan ini bisa tumbuh dari lingkungan kampus. Sebab dirinya percaya bahwa generasi muda di kampus selalu lebih jernih dalam memandang masa depan dalam hal menjaga lingkungan.
"Gerakan Revolusi Mental dalam penanaman pohon ini juga diharapkan bisa menyebar ke masyarakat dan akhirnya melahirkan kesadaran kolektif untuk lebih mencintai menanam daripada menebang," Sebut Menko PMK.
Reporter : Syaipul Siregar