Meskipun tidak mendapatkan posisi peringkat pertama, Susiko mengakui merasa puas atas prestasi yang dia raih. Terlebih, jarang sekali Putri asli Karo yang berdomisili di Kabanjahe berhasil di dunia pagents berskala nasional. Apalagi, ajang bergengsi ini sukses merekrut 68 peserta dari berbagai daerah hingga menyisakan 12 nama yang masuk ke Grand Final.
“Pertama saya apresiasi APKASI, karena acara kompetisi ini keren banget. Kedua, saya merasa penilaian para dewan jurinya memang sangat fair, tidak ada intervensi. Padahal ini wadah Bupati seluruh Indonesia, tapi saya merasa ini persaingan sehat. Kepentingannya jelas, hanya satu yaitu mengali potensi daerah masing masing” ujar Susiko
Lebih lanjut Susiko menuturkan, karantina hari pertama pada tanggal 15 Juni para finalis mengunjungi dan disambut hangat berbagai pejabat negara dan pengusaha seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari, Pengurus Ikatan Motor Indonesia, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti serta Anandya Bakrie di stasiun TV One .
“Tentu ini pengalaman yang sangat luar biasa, saya belajar tentang pemberdayan kepemudaan, bagaimana pentingnya gairah olahraga itu dibangkitkan, bagaimana semangat kedaerahan serta pentingnya media dalam komunikasi serta promosi potensi daerah tersebut “ ujar Susiko.
Setelah terpilih sebagai Putri Otonomi Indonesia Duta Lingkungan Hidup, Mahasiswi Seni Rupa Unimed ini mengatakan tugas perdananya sudah bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo serta Menteri Investasi Bahlil Dahadalia pada tanggal 20 Juni di Kantornya masing masing.
“Dengan pak sandiaga kami diskusi bagaimana pentingnya menjaga lingkungan mendukung pariwisata, ketika bersama pak Bamsoet kita fokus diskusi empat pilar kebangsaan serta dengan pak Bahlil kita diskusi terkait pentingnya dukungan investor dalam mendukung daerah” tuturnya.
Lebih serius, Susiko yang juga tercatat sebagai Putri Pariwisata Persahabatan Sumatera Utara iNi menekadkan diri bukan hanya ingin menyandang gelar saja. Tapi ingin membuat aksi - aksi nyata untuk menjaga lingkungan hidup yang lebih nyaman dan asri.
“Tentu kita harus berkarya. Ada tiga point penting ingin saya kerjakan. Pertama, pengurangan penggunaan plastik di kehidupan sehari hari, Kedua membentuk sebuah organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang peduli lingkungan dari kalangan muda dan ketiga mendorong Pemda agar membuat sebuah Perda di Karo terkait menjaga lingkungan hidup demi meningkatkan Karo sebagai daerah pariwisata yang bersih dan ramah lingkungan. Lebih teknisnya nanti saya akan audiensi dengan pihak terkait” tutupnya.
Seperti diketahui, Susiko Loipebina Br Ginting menjadi perwakilan Kabupaten Karo ke ajang Pemilihan Putri Otonomi Indonesia melalui surat tugas dari Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga serta pariwisata no :556/283/Disbudporapar/2022. Saat babak seleksi, Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting turut mendampingi ke Kabupaten Bogor dan lolos sebagai 22 Besar. Dari advokasinya di media sosial, Karo lolos sebagai top 12 Finalis dan dapat tampil di malam Grand Final Putri Otonomi Indonesia. Dalam proses pemilihan ini, Susiko turut didukung oleh Founder Jumaku.Id Susi Br Ginting.(ERI/MX)
