Sampah jadi Pundi Rupiah, Walikota Himbau Sosialisasi Masif ke Warga Medan - Metroxpose News and Campaign

Headline

WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda

Saturday, April 23, 2022

Sampah jadi Pundi Rupiah, Walikota Himbau Sosialisasi Masif ke Warga Medan


MetroXpose, Medan - Wali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi terobosan dan gagasan dari sampah dapat ditukar menjadi rupiah bahkan sampah seberat 2 kg dapat ditukar menjadi takjil. Tentunya gagasan ini harus dapat diinformasikan kepada masyarakat secara masif, agar masyarakat dapat mengetahuinya potensi dan peluang usaha dari sampah yang selama ini diabaikan.

Demikian hal ini disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution saat membuka secara resmi kegiatan Green Ramadhan Food Court 2022 di halaman Cafe Janji Rasa Jalan Karya Dame, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Jumat (22/4). Terobosan atau program dari sampah dapat menjadi rupiah ini merupakan gagasan dari Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat bekerja sama dengan komunitas Kepul (Kepedulian Lingkungan) yang berbasis aplikasi.

Dijelaskan Bobby Nasution kegiatan yang digelar ini bertepatan dengan peringatan Hari Bumi internasional. Selain itu momentum ini juga sekaligus sosialisasi kepada masyarakat bahwa bertransaksi tidak hanya sekedar dengan cara tunai, tapi juga bisa pembayaran cashless dengan beragam jenisnya.

"Kegiatan ini bukan hanya bertepatan dengan momentum peringatan hari bumi internasional, namun sekaligus sosialisasi kepada masyarakat bahwa pembayaran tidak hanya tunai tetapi bisa menggunakan cashless bahkan hari ini bertambah pembayaran bisa melalui sampah," Kata Bobby Nasution.

Menurut Bobby Nasution, Green Ramadhan Food Court 2022 ini juga merupakan sarana untuk pelaku UMKM binaan Pemko Medan agar dapat melihat potensi dan peluang usaha sehingga memberi kesempatan besar dalam peningkatan usahanya masing-masing. Artinya pelaku UMKM dapat mulai

memanfaatkan sesuatu seperti sampah yang dapat bernilai dan menjadi rupiah.

"Saya berharap kedepannya pelaku UMKM di Medan dapat melihat potensi dan peluang usaha ini. Karena dari sampah yang selama ini dinilai tidak berharga, namun sekarang dapat bernilai dan ditukarkan menjadi Rupiah dan membawa berkah," Sebut Bobby Nasution.

Bobby Nasution juga berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan terutama untuk Green Ramadhan Food court yang hanya berlangsung selama tiga hari. Artinya kegiatan tersebut dapat berlangsung lebih lama sehingga masyarakat akan dapat mengetahuinya. Selain itu jumlah stand yang mengisi Green Ramadhan Food court ini juga ditambah dengan melibatkan UMKM binaan Pemko Medan.

"Saya berharap kegiatan ini tidak hanya seremonial tetapi seluruh jajaran Pemko Medan terkhusus Kecamatan Medan Barat untuk lebih masif menginformasikan dan mensosialisasikan ke masyarakat kegiatan ini. Selain itu sosialisasikan juga kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarangan, namun dikumpulkan dan dipilah memanfaatkan sampah agar dapat menjadi rupiah," Ujar Bobby Nasution.

Sementara itu Camat Medan Barat Lilik menjelaskan kegiatan Green Ramadhan Food Court ini merupakan rangkaian terobosan yang telah dilakukan Kecamatan Medan Barat bersama Kepul. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah membayar makanan dan minuman di cafe dengan sampah, kemudian bersedekah dengan menggunakan sampah dan pembagian takjil dengan Sampah. Hari ini kembali kita semarakkan dengan membuat Green Ramadhan Food Court dimana masyarakat dapat membawa sampah seberat 2 kg dan ditukar menjadi rupiah kemudian dapat digunakan membeli takjil yang ada di lokasi.

Hal yang ingin kita dapat dalam kegiatan ini adalah masyarakat dapat berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan, dimana selama ini masyarakat hanya menilai sampah itu kotor, namun jika kita dapat memilah sampah maka sampah tersebut akan berguna dan memiliki nilai ekonomis karena dapat menjadi rupiah," Jelasnya. (PS/MX)