MetroXpose.com, Karo - Sebagai Badan Hukum Publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), dalam rangka menampung aspirasi pemangku kepentingan guna optimalisasi mutu layanan JKN, BPJS Kesehatan mengusung program BPJS Kesehatan Mendengar.
Komitmen penguatan engagement dengan meningkatkan sinergi dan kolaborasi kepada pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan program JKN-KIS diwujudkan oleh BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe diantaranya melalui kunjungan silaturahmi ke kediaman Bapak Bernandus Sinulingga di Desa Sirumbia, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Kamis (06/01).
“Disamping untuk menjaga mutu layanan JKN sekaligus upaya kami untuk meningkatkan kepuasan peserta, kunjungan ke kediaman Pak Sinulingga adalah untuk menguatkan hubungan kekeluargaan khususnya di momen Tahun Baru 2022 ini, sekaligus untuk mendapatkan informasi langsung terkait adanya keluhan layanan administrasi kepesertaan yang terekspose di media online”, sebut Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe Tabor P. Sitompul.
“Melalui informasi ini, sekiranya bila ada terjadi pelayanan di luar prosedur atau hal lain yang dapat kami lakukan perbaikan untuk area of improvement, sebagai Badan layanan publik kami akan melakukan evaluasi sebagaimana mestinya”, tambah Tabor.
Berdasarkan riwayat kunjungan dan layanan Bapak Bernandus Sinulingga di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe, beliau tiba pukul 11.33 WIB pada tanggal 04 Januari 2022 dengan maksud untuk mengurus aktivasi kartu peserta orangtuanya. Setelah mendapatkan informasi dari Supervisor Officer terkait berkas yang belum lengkap berupa surat kuasa dari Bapak Ngampuni Sinulingga, beliau terlebih dahulu menyiapkan surat dimaksud dan kembali ke kantor dengan berkas lengkap pukul 12.40. Wib.
“Setelah kami telusuri, Pak Bernandus pada saat kembali ke kantor dengan membawa surat kuasa, sudah ada antrian yang panjang sebelumnya, hal ini yang menyebabkan pelayanan kepada beliau selesai sekitar pukul 15.00 wib”, jelas Tabor.
Bapak Ngampuni Sinulingga adalah peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang kemudian menjadi tanggungan pemerintah melalui PBI-JK dan non aktif sesuai SK Kemensos 56/HUK/2020. Pihak keluarga mengetahui kartu JKN-KIS tidak aktif 2 (dua) minggu yang lalu saat akan menggunakan layanan di RS Efarina dan selanjutnya mengurus pengaktifan kartunya sebagai peserta segmen PBPU.
“Kemaren kan saya datang ke kantor, pertama jam 11.00 wib, habis itu saya balik ke rumah mau minta surat kuasa ke Bapak trus saya balik lagi ke BPJS Kesehatan sekitar pukul setengah satuan. Memang saat itu sedang ramai dan sedang turun hujan. Untuk pelayanan yang lain tidak ada masalah hanya antrian yang lama”. terang Bernandus Sinulingga.
“Harapan kami kedepan bila ada saudara, keluarga, dan tetangga kita yang diketahui ada Kartu Indonesia Sehat (KIS) dapat di cek keaktifannya ke Puskesmas terdekat secara periodik, agar bila ada kendala dapat segera diselesaikan. Disamping itu kami juga siap turun langsung bila ada desa ataupun entitas yang memerlukan layanan kolektif, ada layanan Mobile Customer Service yang dapat memberikan sosialisasi maupun layanan administrasi tertentu. Bapak juga dapat langsung langsung infokan ke kami melalui nomor WA yang ada bila menemui kendala terkait program JKN untuk dapat kami bantu sesuai ketentuan yang ada, sekaligus kiranya kedatangan kami dapat mengklarifikasi opini di Media”, papar Tabor.
Saat ini telah tersedia berbagai kanal untuk registrasi maupun perubahan data bagi peserta, masyarakat dapat mengakses layanan Care Center 165, Portal Web BPJS Kesehatan, aplikasi Mobile JKN, CHIKA, serta VIKA, dengan harapan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat terkhusus peserta JKN-KIS disamping kunjungan langsung ke Kantor BPJS Kesehatan terdekat.(Pmg/MX)
