MetroXpose.com Yogyakarta - Pasca Meletusnya Gunung Semeru, guguran lava mineral panas yang dimuntahkan dari perut bumi mengakibatkan lumpuhnya beberapa wilayah radius 20 km sekitaran gunung semeru, material vulkanik kian menebal dan dicampur guyuran hujan panas menamba ketebalan debu yang menerpa permukiman penduduk.
Bagaikan gayung bersambut Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali meluncurkan guguran lava pijar. Dalam enam jam teramati guguran lava pijar sebanyak 5 kali.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan dari pengamatan Minggu (5/12/2021) sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, secara visual Merapi tampak kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Aktivitas Gunung Merapi juga teramati Guguran lava pijar 5 kali jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya.
Data kegempaan menunjukkan gempa Guguran 33 kali dengan Amplitudo 3-12 mm dan Durasi : 23.8-180.5 detik. Tingkat aktivitas Gunung Merapi hingga kini masih ditetapkan pada Level III (Siaga). (Yan/MX)
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan dari pengamatan Minggu (5/12/2021) sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, secara visual Merapi tampak kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Aktivitas Gunung Merapi juga teramati Guguran lava pijar 5 kali jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya.
Data kegempaan menunjukkan gempa Guguran 33 kali dengan Amplitudo 3-12 mm dan Durasi : 23.8-180.5 detik. Tingkat aktivitas Gunung Merapi hingga kini masih ditetapkan pada Level III (Siaga). (Yan/MX)