MetroXpose.com Jakarta - Sejarah awal bagi kaum buruh di seluruh indonesia, pasalnya sejak deklarasi Partai Buruh sejumlah afiliasi serikat pekerja juga bernaung didalamnya ikut menjadi bagian dari partai tersebut. Partai Buruh melaksanakan Kongres IV di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat pada Selasa (5/10/2021).
Baca Juga | Wilayah Sumut Lapas Status PPKM Level IV
Dalam sidang paripurna tersebut, melantik Presiden KSPI Said Iqbal sebagai Presiden Partai Buruh 2021-2026. Said Iqbal terpilih secara aklamasi. Sekaligus menandai lembar baru Partai Buruh.
Baca Juga | 2998 Peserta Ujian SKD CPNS Pemkqb Karo di Makodam I/BB Medan
"Partai Buruh dihidupkan kembali setelah kekalahan telak kelas pekerja oleh Omnibus law. Omnibus law memantik Partai Buruh ada. Kami ingin berjuang di parlemen, tidak hanya di jalan," ujar Said Iqbal dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (5/10/2021).
"Partai Buruh dihidupkan kembali setelah kekalahan telak kelas pekerja oleh Omnibus law. Omnibus law memantik Partai Buruh ada. Kami ingin berjuang di parlemen, tidak hanya di jalan," ujar Said Iqbal dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (5/10/2021).
Partai Buruh juga melantik Plh Sekjen Partai Buruh lama Agus Supriyadi menjadi Wakil Presiden Partai Buruh 2021-2026; Ferry Nurzarli dari SPSI sebagai Sekretaris Jenderal; Luthano Budyanto sebagai Bendahara Umum; Sekjen DPP SPI Agus Ruli Ardiansyah sebagai Ketua Majelis Nasional; Presiden FSPMI Riden Hatam Azis sebagai Ketua Mahkamah; lalu Mantan Wakil Ketua Umum Partai Buruh lama Sony Pudjisasono sebagai Ketua Badan Pendiri atau Majelis Rakyat. Partai Buruh muncul dalam gelanggang elektoral Indonesia pada Pemilu 1999. Saat itu masih dengan nama Partai Buruh Nasional (PBN), tapi gagal menang.
Pada Pemilu 2004, mereka mencoba peruntungan dengan nama baru Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD) dan kembali gagal menang. PBSD berubah menjadi Partai Buruh pada 2009. Mereka mengikuti pemilu kembali dan gagal lagi. Meski demikian, Said Iqbal mengaku optimistis mampu menarik nasib lebih beruntung ketimbang masa lalu Partai Buruh.
"Perjuangan buruh tidak boleh lagi hanya di jalan dan demonstrasi. Kami harus dapat tempat di konstitusi. Partai adalah cara yang kita pilih untuk berjuang," Tutupnya(Ay/MX)