MetroXpose.com Karo - GG Lau Bawang Kelurahan Padang Mas Kecamatan Kabanjahe yang baru - baru ini terkena bencana longsor yang menewaskan 5 orang korban masih menyisakan trauma bagi warga korban jiwa dan warga yang terdampak di sekitar lokasi longsor.
Ketika wartawan menyambangi kembali bekas longsor, pada Jumat, ( 03/09 ) sekira pukul 15.00 WIB di dampingi Kepala Lingkungan 10 Gg Lau Bawang, masih terlihat beberapa rumah yang hancur karena timbunan tanah longsor. Sementara korban yang masih selamat masih di ungsikan ke tempat keluarga mereka.
Kepling 10 Gg Lau Bawang yakni Hadir Sinulingga mengatakan Lau Bawang ini mempunyai penduduk sebanyak 300 KK ( Kepala Keluarga ) yang terdiri dari 40 persen warga setempat dan 60 persen warga pendatang. Lokasi lingkungannya berada di dekat aliran sungai Lau Biang. Lingkungan Gg Lau Bawang tersebut berdiri pada tahun 1995 yang dulunya merupakan jalur hijau sebenarnya," ujarnya.
Namun Kepling menjelaskan, longsor tersebut baru pertama kalinya terjadi selama Lau Bawang ini menjadi sebuah permukiman warga. Dari hal tersebutlah maka Kepling mengharapkan agar di sekitar lokasi longsor sebaiknya di Bangun Drainase dan Tembok Penahan Tanah ( TPT ) untuk antisipasi longsor berikutnya.
Menurut Kepling, Lingkungan 9 yang bersebelahan dengan Lingkungan 10 ( lokasi longsor ) tidak ada penampungan air limbahnya. Begitu juga tembok penahan tanah. Sehingga hujan deras beberapa waktu lalu menghanyutkan tanah dari dataran tinggi menerjang permukiman di bawahnya yang mampu menjebolkan bangunan katanya.
Hal ini memang di luar dugaan kita kata Kepling menjelaskan di lokasi longsor sambil menunjuk ke arah longsoran tanah.
Sementara Lurah Padang Mas All Dian Palapa Purba, SE saat di wawancara di Kantornya mengatakan, sampai saat ini untuk mengantisipasi bencana lanjutan, lokasi sekitar yang di anggap bisa terjadi longsor sudah kita himbau dan Surati supaya di malam hari mengungsi dulu ke rumah saudara terdekat sampai situasi benar benar aman ujarnya.(PMG/MX)
Ketika wartawan menyambangi kembali bekas longsor, pada Jumat, ( 03/09 ) sekira pukul 15.00 WIB di dampingi Kepala Lingkungan 10 Gg Lau Bawang, masih terlihat beberapa rumah yang hancur karena timbunan tanah longsor. Sementara korban yang masih selamat masih di ungsikan ke tempat keluarga mereka.
Kepling 10 Gg Lau Bawang yakni Hadir Sinulingga mengatakan Lau Bawang ini mempunyai penduduk sebanyak 300 KK ( Kepala Keluarga ) yang terdiri dari 40 persen warga setempat dan 60 persen warga pendatang. Lokasi lingkungannya berada di dekat aliran sungai Lau Biang. Lingkungan Gg Lau Bawang tersebut berdiri pada tahun 1995 yang dulunya merupakan jalur hijau sebenarnya," ujarnya.
Namun Kepling menjelaskan, longsor tersebut baru pertama kalinya terjadi selama Lau Bawang ini menjadi sebuah permukiman warga. Dari hal tersebutlah maka Kepling mengharapkan agar di sekitar lokasi longsor sebaiknya di Bangun Drainase dan Tembok Penahan Tanah ( TPT ) untuk antisipasi longsor berikutnya.
Menurut Kepling, Lingkungan 9 yang bersebelahan dengan Lingkungan 10 ( lokasi longsor ) tidak ada penampungan air limbahnya. Begitu juga tembok penahan tanah. Sehingga hujan deras beberapa waktu lalu menghanyutkan tanah dari dataran tinggi menerjang permukiman di bawahnya yang mampu menjebolkan bangunan katanya.
Hal ini memang di luar dugaan kita kata Kepling menjelaskan di lokasi longsor sambil menunjuk ke arah longsoran tanah.
Sementara Lurah Padang Mas All Dian Palapa Purba, SE saat di wawancara di Kantornya mengatakan, sampai saat ini untuk mengantisipasi bencana lanjutan, lokasi sekitar yang di anggap bisa terjadi longsor sudah kita himbau dan Surati supaya di malam hari mengungsi dulu ke rumah saudara terdekat sampai situasi benar benar aman ujarnya.(PMG/MX)