Hal ini juga menjadi perhatian serius pemerintah terhadap masyarakat dimana dampak dari perpanjangan PPKM kian terasa di semua lapisan masyarakat apapun status sosialnya.
Problem kesejateraan saat ini menjadi problem semenjak mewabahnya virus pandemi covid 19 ini tahun 2020, hampir tiap negara merasakan dampaknya, apalagi terhitung 31 juli kemarin Indonesia masuk dalam deret 10 besar predikat kematian tertinggi akibat covid-19 di dunia.
Sektor perekonomian jadi hal yang paling tidak diuntungkan, industrial dan sektor lain redup dan gairah pasar ikut melemah, dan satu hal yg paling dijaga saat ini adalah di sektor kesehatan masyarakat Indonesia.
Hal ini menjadi sorotan oleh ketua Umum Forum Diskusi Hukum Indonesia, Ananda Alfahrizal HA, SH.
" Pandemi Kian Meningkat, Fasilitas Kesehatanpun Berdampak, Kesejahteraan Rakyat Juga Menurun, Harus Segera Ada Fighting Action Bagi Kalangan Masyarakat. " Ujar Mas Fahri Sapaan Akrabnya
" Saya yakin rakyat akan patuh, apabila ada kejelasan harus seperti apa dan bagaimana masyarakat bawah menyikapinya, kalau memang masyarakat di batasi kegiatan beraktifitas harusnya di barengi dengan kepedulian pemerintah pada masyarakat, saatnya pemerintah turun temui, dan dengarkan maunya masyarakat itu apa, jadi ada check and balance , memberikan rasa empati yang lebih, agar rasa kepedulian bagi masyarakat terdampak itu meningkat."
sebutnya
" Kalau pemerintahnya mau turun dan menemui masyakarat yang terdampak, baik kalangan pekerja yang terkena PHK sepihak, Buruh Harian Lepas, Tukang becak, Pedagang asongan, dan masyrakat pada umumnya, orang orang seperti mereka ini harus jadi acuan bangkitnya empati pemerintah, tapi selama ini faktanya? biarlah publik yang menilai " sambung rizal saat berada di pengadilan negeri tangerang, Kota tangerang. (31/08/2021)
" Setiap kebijakan dan langkah strategis harus diskusikan dengan mereka masyarakat menengah kebawag, yang terkadang suara masyarakat bawah jarang didengar, pada dasarnya mereka ingin di dengar, karna selama ini hanya di dengar dari beberapa kelompok saja bukan dari kalangan bawah, Kan kasihan masyarakat kita ini " Tutup Alfahrizal. (San/A/MX)
Problem kesejateraan saat ini menjadi problem semenjak mewabahnya virus pandemi covid 19 ini tahun 2020, hampir tiap negara merasakan dampaknya, apalagi terhitung 31 juli kemarin Indonesia masuk dalam deret 10 besar predikat kematian tertinggi akibat covid-19 di dunia.
Sektor perekonomian jadi hal yang paling tidak diuntungkan, industrial dan sektor lain redup dan gairah pasar ikut melemah, dan satu hal yg paling dijaga saat ini adalah di sektor kesehatan masyarakat Indonesia.
Hal ini menjadi sorotan oleh ketua Umum Forum Diskusi Hukum Indonesia, Ananda Alfahrizal HA, SH.
" Pandemi Kian Meningkat, Fasilitas Kesehatanpun Berdampak, Kesejahteraan Rakyat Juga Menurun, Harus Segera Ada Fighting Action Bagi Kalangan Masyarakat. " Ujar Mas Fahri Sapaan Akrabnya
" Saya yakin rakyat akan patuh, apabila ada kejelasan harus seperti apa dan bagaimana masyarakat bawah menyikapinya, kalau memang masyarakat di batasi kegiatan beraktifitas harusnya di barengi dengan kepedulian pemerintah pada masyarakat, saatnya pemerintah turun temui, dan dengarkan maunya masyarakat itu apa, jadi ada check and balance , memberikan rasa empati yang lebih, agar rasa kepedulian bagi masyarakat terdampak itu meningkat."
sebutnya
" Kalau pemerintahnya mau turun dan menemui masyakarat yang terdampak, baik kalangan pekerja yang terkena PHK sepihak, Buruh Harian Lepas, Tukang becak, Pedagang asongan, dan masyrakat pada umumnya, orang orang seperti mereka ini harus jadi acuan bangkitnya empati pemerintah, tapi selama ini faktanya? biarlah publik yang menilai " sambung rizal saat berada di pengadilan negeri tangerang, Kota tangerang. (31/08/2021)
" Setiap kebijakan dan langkah strategis harus diskusikan dengan mereka masyarakat menengah kebawag, yang terkadang suara masyarakat bawah jarang didengar, pada dasarnya mereka ingin di dengar, karna selama ini hanya di dengar dari beberapa kelompok saja bukan dari kalangan bawah, Kan kasihan masyarakat kita ini " Tutup Alfahrizal. (San/A/MX)