Penerimaan Siswa Baru Digelar 7 Juni, Gubsu Tidak Izinkan Pembelajaran Tatap Muka - Metroxpose News and Campaign

Headline

Made with PhotoEditor.com
WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com

Friday, June 4, 2021

Penerimaan Siswa Baru Digelar 7 Juni, Gubsu Tidak Izinkan Pembelajaran Tatap Muka


Penerimaan Siswa Baru Digelar 7 Juni, Gubsu Belum Berani Buka Pembelajaran Tatap Muka


MetroXpose.com Medan – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) menyampaikan persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMA/SMK Negeri dengan sistem daring, yang rencananya akan dimulai 7 Juni 2021 mendatang. Namun terkait kemungkinan belajar tatap muka di tahun ajaran baru 2021-2022, pertimbangan kondisi pandemi Covid-19 dan keselamatan siswa menjadi prioritas.

Baca Juga | Menengok Gaji Pegawai KPK Usai Dialihkan ASN

Hal itu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi usai menggelar pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaifuddin di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (3/6). Turut mendampingi Kabid SMA M Ikhsan Lubis dan sejumlah pejabat lainnya.

Hingga kini, aktivitas belajar mengajar masih diberlakukan sistem daring atau jarak jauh. Menurut Gubernur, kondisi Covid-19, terutama dua pekan setelah Lebaran Idulfitri 1442 H/2021 M, terjadi peningkatan kasus hingga mencapai rata-rata 90 pasien per hari, dan turun di pekan ketiga hingga 80-an kasus.

Terkait persiapan PPDB jenjang SMA/SMK Negeri untuk Tahun Ajaran 2021-2022, lanjut Gubernur, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut melalui Dinas Pendidikan sudah menyiapkan skema penerimaan berdasarkan jalur yang ditetapkan. Yakni untuk SMA, jalur zonasi paling banyak 50%, jalur afirmasi 15%, jalur perpindahan orangtua 5%, dan jalur prestasi 25%.

Sedangkan untuk jenjang SMK Negeri jalur pendaftaran disiapkan untuk zonasi 10%, jalur afirmasi 20%, jalur perpindahan orantua/wali 5% serta jalur prestasi 65%. Persentase ini berbeda dengan SMA, karena jumlah sekolah kejuruan tidak banyak atau tidak tersedia di setiap kecamatan seperti SMA.

“Tetapi (belajar) tatap muka belum saya izinkan, tergantung nanti situasi. Tidak mungkin anak sekolah kita korbankan hanya gara-gara kita mau menuntut pendidikan tatap muka. Untuk ini, dengan segala keterbatasan pembelajaran, guna menjaga kesehatan anak-anak kita,” ujar Gubernur, saat ditanya soal kemungkinan pembelajaran tatap muka.

Namun jika kemungkinan diberlakukannya belajar tatap muka, Gubernur menegaskan Pemprov Sumut akan mengkaji secara mendalam bagaimana langkah yang harus diambil. Untuk itu pihaknya tidak sendiri dalam memutuskan, tetapi bersama dengan para ahli yang kompeten di bidangnya, seperti psikologi anak, dokter, tenaga pendidik, tokoh masyarakat dan tokoh adat serta lainnya.

“Tentu secara ekonomi, tatap muka menjadi satu hal yang baik, karena mobilitas akan meningkat, secara ekonomi. Jadi bukan soal lain, tetapi bagaimana kondisi Covid-19 ini menurun,” tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaifuddin menyampaikan, persiapan PPDB telah dilakukan sebelumnya dengan menjemput berbagai masukan dari berbagai pihak, termasuk DPRD dan pemerintah kabupaten/kota, serta membuat persyaratan pendaftaran yang tidak membuat calon pendaftar kesulitan.

Adapun soal jalur khusus seperti afirmasi dimaksudnya untuk siswa dari keluarga kurang mampu, anak panti asuhan, atau anak dari tenaga kesehatan yang meninggal dunia dalam penanganan Covid-19 serta penyandang disabilitas. Begitu juga jalur perpindahan orangtua, yang akan dipastikan kebenarannya.

“Pak Gubernur minta kita hati-hati, karena pengalaman yang lalu ada beberapa catatan yang harus kita perbaiki,” katanya.

Untuk kemungkinan belajar tatap muka, kata Syaifuddin, Dinas Pendidikan Sumut menegaskan bahwa saat ini pelaksanaan vaksinasi bagi guru/tenaga pendidik hampir 60%, dimana targetnya sebesar 70% dari jumlah guru. Hal ini untuk menyiapkan segala sesuatu jika sekolah dibuka.

Begitu juga dengan persiapan di sekolah, pihaknya akan memperkuat unit kesehatan sekolah (UKS) seperti menambah personel mulai dari tenaga kesehatan dan guru bimbingan konseling (psikologis). Bahkan jika diperlukan, akan disiapkan perawat, bekerja sama dengan Puskesmas.

“Kita tetap berusaha untuk tahun ajaran baru dilaksanakan tatap muka dengan segala kesiapan. Tetapi itu terpulang kepada Pak Gubernur. Sekarang ini kita tetap melaksanakan kebijakan Gubernur sesuai surat edaran (belajar daring). Kita berdoa semoga keadaan membaik,” jelasnya.

Berdasarkan target penerimaan tahun ajaran baru 2021-2022, dari 18 cabang Dinas Pendidikan di Sumut, jumlah sekolah SMA sebanyak 472 dan SMK 270, dengan target siswa yang akan diterima tahun ini untuk SMA sebanyak 92.377 dan SMK sebanyak 61.680 atau total 154.057 siswa. Untuk rombongan belajar (rombel), ditargetkan sebanyak 2.559 untuk SMA dan 1.726 untuk SMK.(San/MX)