MetroXpose.com Medan - Kabid Propam Polda Sumatera Utara Kombes.Pol Donal Simanjuntak angkat bicara perihal kasus dugaan percaloan penerimaan Calon Siswa (Casis) Bintara Polri Poldasu TA 2021.
Baca Juga | Gubernur Sumut Wacanakan Lelang Jabatan Kepala Sekolah SMA Sederajat
Oknum Polwan Bripka LA, dari Satuan PolrestAbes Medan masih diamankan di Propam Poldasu untuk pemeriksaan.
Oknum Polwan Bripka LA, dari Satuan PolrestAbes Medan masih diamankan di Propam Poldasu untuk pemeriksaan.
Baca Juga | Polisi Sergap Pengendar narkoba di Jalinsum Torgamba, Sabu Seberat 60 Kilogram dan 2000 Ekstasi Diamankan
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes pol Hadi Wahyudi kepada wartawan, Kamis (17/6) mengatakan, hingga kini Propam masih melakukan pendalaman.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes pol Hadi Wahyudi kepada wartawan, Kamis (17/6) mengatakan, hingga kini Propam masih melakukan pendalaman.
Baca Juga | AKP Janpiter : Ketua OKP Wajib Tanggungjawab Bentrokan Dijalan Afnawi
Bidang propam Masih mendalami Percaloan penerimaan Casis bintara Jadi belum tahu bagaimana modusnya dan sebagainya. Nanti akan disampaikan,” ujarnya, Kamis (17/6/21).
Bidang propam Masih mendalami Percaloan penerimaan Casis bintara Jadi belum tahu bagaimana modusnya dan sebagainya. Nanti akan disampaikan,” ujarnya, Kamis (17/6/21).
Baca Juga | Viral, video Oknum Perwira Tumbuk Personil Jaga di Polda Riau
terungkapnya kasus dugaan calo casis ini berawal dari ada salah satu Casis yang diduga oleh panitia menggunakan joki.
Ia tertangkap dan didalami, ada beberapa juga melakukan hal yang sama. Tapi tindakan kita sudah cepat, tepat, memeriksa nomor-nomor peserta kemudian mendiskualifikasi, ungkapnya.
Dalam kasus ini, lanjutnya, pihak kepolisian langsung melakukan pendalaman hingga mengarah ke satu orang oknum anggota polisi.
terungkapnya kasus dugaan calo casis ini berawal dari ada salah satu Casis yang diduga oleh panitia menggunakan joki.
Ia tertangkap dan didalami, ada beberapa juga melakukan hal yang sama. Tapi tindakan kita sudah cepat, tepat, memeriksa nomor-nomor peserta kemudian mendiskualifikasi, ungkapnya.
Dalam kasus ini, lanjutnya, pihak kepolisian langsung melakukan pendalaman hingga mengarah ke satu orang oknum anggota polisi.
Baca Juga | Dua Orang Sempat Menerobos Paspampres Saat Rombongan Presiden Tinjau Vaksin Massal Di bogor
Kami masih mendalami ada dugaan mengarah ke oknum polisi yang bertugas di salah satu Polres. Dan ini sudah kita lakukan pemeriksaan insentif oleh propam. Sampai dengan sekarang, yang bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan,” katanya.
Hadi mengatakan, para Casis agar tidak tergiur dengan iming-iming yang mengaku bisa memasukkan menjadi anggota Polri.
Intinya mekanisme ataupun proses seleksi yang dilakukan polri itu terbuka, transparan, bersih, tidak ada Kong kali Kong dan sebagainya,” ujarnya.
Seleksi penerimaan calon Polri, sebut Hadi melibatkan pengawas internal dan eksternal. Jadi dapat dipastikan berjalan BETAH (Bersih Transparan Akuntabel dan Humanis).
Keduanya ini bekerja setiap item seleksi, mereka mengawasi. Makanya kejadian ini, karena kejelian panitia ini yang melihat adanya indikasi kecurangan oleh peserta. Ini tindakan sudah cepat dan tepat. Intinya masyarakat tidak usah tergiur dari apapun, tetap percaya diri. Tidak ada yang instan,” sebutnya.
Hadi juga membeberkan bahwa setiap item memerlukan waktu yang menuntut peserta harus siap, baik dari sisi pisik, jasmani, akademis, piskloginya.
“Jika sekali dua kali gagal, maka harus introspeksi diri, di mana kegagalan itu, sehingga di seleksi mendatang bisa lulus. Setiap nilai peserta setelah selesai, maka nilai langsung terpampang, jadi tidak adalagi bermain. Itu wujud transparannya kita ingin memberikan edukasi dan ingin menghasilkan anggota-anggota Polri yang berkualitas,” ucapnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, oknum Polwan Bripka LA diamankan diduga terlibat kasus percaloan calon siswa (Casis) Bintara Polri TA. 2021.
Petugas tidak hanya mengamankan oknum Polwan, Polda Sumut juga memintai sejumlah keterangan dari puluhan calon siswa dan puluhan joki.
Oknum Polwan itu disebut-sebut ada “merekrut” 28 orang Casis Bintara Polri Poldasu TA 2021. Untuk meloloskan ke 28 Casis itu, dibantu 28 orang joki.
Para joki itu berasal dari luar Sumatera Utara, yakni Jakarta, Bandung dan lain-lain. Para joki disebut-sebut masuk pada test akademik.
“Kalau untuk test kesehatan, masing-masing Casis Bintara Polri wajib ikut tapi setelah ujian akademik barulah joki masuk dengan menggunakan kartu peserta masing-masing Casis Bintara Polri,” sebut sumber.
Kasus itu terbongkar ketika para Casis akan mengikuti ujian akademik, setelah seorang Casis melaporkan kecurigaannya kepada panitia bahwa ada seorang yang tidak pernah ikut test ikut dalam ujian akademik.
Kemudian, panitia mengamankan orang dimaksud dan setelah diinterogasi dia mengakui hingga akhirnya menyasar ke oknum Polwan Bripka LA (Ali/MX)
Kami masih mendalami ada dugaan mengarah ke oknum polisi yang bertugas di salah satu Polres. Dan ini sudah kita lakukan pemeriksaan insentif oleh propam. Sampai dengan sekarang, yang bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan,” katanya.
Hadi mengatakan, para Casis agar tidak tergiur dengan iming-iming yang mengaku bisa memasukkan menjadi anggota Polri.
Intinya mekanisme ataupun proses seleksi yang dilakukan polri itu terbuka, transparan, bersih, tidak ada Kong kali Kong dan sebagainya,” ujarnya.
Seleksi penerimaan calon Polri, sebut Hadi melibatkan pengawas internal dan eksternal. Jadi dapat dipastikan berjalan BETAH (Bersih Transparan Akuntabel dan Humanis).
Keduanya ini bekerja setiap item seleksi, mereka mengawasi. Makanya kejadian ini, karena kejelian panitia ini yang melihat adanya indikasi kecurangan oleh peserta. Ini tindakan sudah cepat dan tepat. Intinya masyarakat tidak usah tergiur dari apapun, tetap percaya diri. Tidak ada yang instan,” sebutnya.
Hadi juga membeberkan bahwa setiap item memerlukan waktu yang menuntut peserta harus siap, baik dari sisi pisik, jasmani, akademis, piskloginya.
“Jika sekali dua kali gagal, maka harus introspeksi diri, di mana kegagalan itu, sehingga di seleksi mendatang bisa lulus. Setiap nilai peserta setelah selesai, maka nilai langsung terpampang, jadi tidak adalagi bermain. Itu wujud transparannya kita ingin memberikan edukasi dan ingin menghasilkan anggota-anggota Polri yang berkualitas,” ucapnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, oknum Polwan Bripka LA diamankan diduga terlibat kasus percaloan calon siswa (Casis) Bintara Polri TA. 2021.
Petugas tidak hanya mengamankan oknum Polwan, Polda Sumut juga memintai sejumlah keterangan dari puluhan calon siswa dan puluhan joki.
Oknum Polwan itu disebut-sebut ada “merekrut” 28 orang Casis Bintara Polri Poldasu TA 2021. Untuk meloloskan ke 28 Casis itu, dibantu 28 orang joki.
Para joki itu berasal dari luar Sumatera Utara, yakni Jakarta, Bandung dan lain-lain. Para joki disebut-sebut masuk pada test akademik.
“Kalau untuk test kesehatan, masing-masing Casis Bintara Polri wajib ikut tapi setelah ujian akademik barulah joki masuk dengan menggunakan kartu peserta masing-masing Casis Bintara Polri,” sebut sumber.
Kasus itu terbongkar ketika para Casis akan mengikuti ujian akademik, setelah seorang Casis melaporkan kecurigaannya kepada panitia bahwa ada seorang yang tidak pernah ikut test ikut dalam ujian akademik.
Kemudian, panitia mengamankan orang dimaksud dan setelah diinterogasi dia mengakui hingga akhirnya menyasar ke oknum Polwan Bripka LA (Ali/MX)