Batu Antariksanya Laku 25 Miliyar, Josua Pengerajin Peti Mati Mendadak Milyarder asal Tapteng - Metroxpose News and Campaign

Headline

Made with PhotoEditor.com
WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com

Wednesday, November 18, 2020

Batu Antariksanya Laku 25 Miliyar, Josua Pengerajin Peti Mati Mendadak Milyarder asal Tapteng


Batu Meteornya Laku 25 Miliyar, Josua Mendadak Milyarder Asal Desa Kolang




MetroXpose. Com, Tapanuli Tengah - Jatuhnya benda luar angkasa memang menjadi hal yang langka, dan tak jarang jika ditemukan oleh seseorang ia akan menjadi beruntung.  Salah satunya adalah Josua Hutagalung, seorang pembuat peti mati ini mendadak tertimpa rezeki karena temuan batu luar angkasa. 

Baca Juga | Pasar Tingkat Berastagi Habis Dilahap Sijago Merah

Dilansir dari laman The Sun, Josua adalah pembuat peti mati asal Kolang, Sumatera Utara. Suatu hari ia sedang berada di rumah bersama istrinya. Tiba-tiba mereka terkejut, rumahnya seperti tertimpa sesuatu.

"Saya sedang mengerjakan peti mati di dekat jalan di depan rumah saya, ketika saya mendengar suara ledakan yang membuat rumah saya bergetar. Seolah-olah pohon telah menimpa kami," kata Josua.

Setelah dicek, ternyata sebuah bongkahan batu yang ia sendiri tidak tahu dari mana asalnya. Saat akan diambil batu yang tiba-tiba terkubur itu cukup panas, dan istrinya mengambilnya dengan cangkul.

Mengetahui keberadaan benda luar angkasa itu, ahli batuan luar angkasa Amerika, Jared Collins pun mengetahui batuan tersebut. Ia pun membelinya dan mengirimkannya ke seorang kolektor Amerika yang menyimpannya dalam nitrogen cair di Pusat Studi Meteorit di Arizona State University.

Saya membawa uang sebanyak yang saya bisa kumpulkan dan pergi mencari Josua, yang ternyata adalah negosiator yang cerdik," ujar Collins.

Collins membeli batu tersebut dari Josua seharga 1,8 juta dollar, atau setara dengan Rp 25 miliar. Hal ini membuat Josua mendadak menjadi miliyarder, dan ia pun akan menggunakannya sebaik mungkin. 

Para ahli memuji batuan antariksa berusia 4,5 miliar tahun itu sebagai salah satu meteorit paling signifikan yang pernah ditemukan. Dan bahwa batuan itu dapat mengandung unsur-unsur yang memberi petunjuk tentang asal usul kehidupan (San/MX)