MetroXpose.Com, Jakarta - Pasca demo menolak UU Cipta Kerja, Polri mengamankan pendemo yang bikin rusuh di berbagai kota di Indonesia. Para pendemo menjalani rapid test dan ada yang statusnya reaktif.
Baca Juga | Aksi BarBar Oknum Petigas Lempar Batu dari Atap Gedung DPRD Medan
“Para pendemo yang kemarin kita amankan, kita lakukan rapid. Dari hasil rapid, ditemukan ada 145 reaktif COVID,” ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (9/10/2020).
Argo mengatalan para pendemo yang reaktif Corona dirujuk ke rumah sakit setempat untuk dilakukan isolasi. Di Jakarta, pendemo reaktif Corona dibawa ke Wisma Atlet.
“Para pendemo yang kemarin kita amankan, kita lakukan rapid. Dari hasil rapid, ditemukan ada 145 reaktif COVID,” ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (9/10/2020).
Argo mengatalan para pendemo yang reaktif Corona dirujuk ke rumah sakit setempat untuk dilakukan isolasi. Di Jakarta, pendemo reaktif Corona dibawa ke Wisma Atlet.
Baca Juga | Kasat Reskrim Polres Simalungun Mendadak Dicopot, Kasus Apa?
“Seperti di Polda Metro Jaya, ada 27 yang sudah kita kirim ke Wisma Atlet. Biar dari gugus Covid yang akan merawatnya. Di Polda-polda lain kita rujuk untuk diberi perawatan,” ujarnya.
“Seperti di Polda Metro Jaya, ada 27 yang sudah kita kirim ke Wisma Atlet. Biar dari gugus Covid yang akan merawatnya. Di Polda-polda lain kita rujuk untuk diberi perawatan,” ujarnya.
Baca Juga | Wakil Gubernur Sumut Imbau Masyarakat Bijak Menyikapi UU Omnibus Cipta Kerja
Saat ini, masih banyak pendemo yang diperiksa polisi. Sebagian pendemo ada yang masih di bawah umur.
“Para pendemo ini yg melakkan kegiatan kemarin masih dilakukan pemeriksaan. Kita identifikasi dan misal nanti ada pelajar atau anak-anak, kita panggil orang tuanya agar bisa tahu apa yang dilakukan putranya,” ucap Argo. (Uli/MX)
Saat ini, masih banyak pendemo yang diperiksa polisi. Sebagian pendemo ada yang masih di bawah umur.
“Para pendemo ini yg melakkan kegiatan kemarin masih dilakukan pemeriksaan. Kita identifikasi dan misal nanti ada pelajar atau anak-anak, kita panggil orang tuanya agar bisa tahu apa yang dilakukan putranya,” ucap Argo. (Uli/MX)