MetroXpose.Com, Medan - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menemui ribuan pengunjuk rasa yang menolak Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker), di depan Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Selasa (13/10). Massa yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis Negara Kesatuan Republik Indonesia (ANAK NKRI) antusias menyambut kedatangan Gubernur.
Baca Juga | Peringatan Dini BMKG Tentang Badai La Nina
Kepada para pengunjuk rasa, Gubernur kembali menyampaikan agar bersabar menunggu draft isi dari UU Omnibus Law Ciptaker, dan berjanji akan menelaah isinya bersama dengan buruh, akademisi , dan pihak yang berkepentingan lainnya. Gubernur juga memastikan bahwa tidak akan membiarkan rakyat Sumut sengsara karena UU tersebut.
Kepada para pengunjuk rasa, Gubernur kembali menyampaikan agar bersabar menunggu draft isi dari UU Omnibus Law Ciptaker, dan berjanji akan menelaah isinya bersama dengan buruh, akademisi , dan pihak yang berkepentingan lainnya. Gubernur juga memastikan bahwa tidak akan membiarkan rakyat Sumut sengsara karena UU tersebut.
Baca Juga | POM DAM I/BB Gelar Razia Pendispilinan Protokoler Kesehatan
"Saudara-saudara saya sekalian, karena kalian yang pilih saya jadi gubernur, percayakan pada saya. Saya tidak akan memihak pada sesuatu yang membuat rakyat saya sengsara," ujar Gubernur Edy, yang disambut pekikan takbir dari pendemo.
Gubernur Edy pun menanyakan kepada para pendemo, apakah semua yang hadir sudah membaca atau mengetahui isi dari UU Omnibus Law Ciptaker. "Kita ribut ke sana ke sini, tapi barangnya belum pernah kita baca. Saya yakin kalian semua yang demo ini belum ada yang membaca secara utuh UU Omnibus Law Ciptaker. Untuk itu mari sama-sama kita tunggu draf aslinya. Saya juga sudah menginstruksikan staf saya untuk mencari itu," terangnya
Tidak lupa, Edy Rahmayadi juga mengingatkan agar para pendemo tetap menjalankan protokol kesehatan saat menyampaikan aspirasinya. "Saya bukan tak inginkan kalian demo. Tapi saya ingatkan bahwa saat ini sudah lebih dari 11.000 orang yang sudah terkonfirmasi positif (Covid-19). Saya sayang sama kalian, jadi tolonglah minimal pakai masker, jangan ada yang tidak pakai masker, satu terpapar semua orang di sini akan kena," ujarnya.
Di saat seperti ini, banyak informasi bohong yang tersebar di media sosial, Gubernur Edy pun mengingatkan agar tidak mudah percaya informasi yang buruk dan cenderung fitnah. "Kalau ada hal-hal yang tidak baik jangan langsung percaya. Kapan pun kalian ingin bertemu akan saya temui, tabayyun dulu. Pastikan segala sesuatunya, jangan coreng agama kita, jangan mau disusupi oleh kepentingan kepentingan orang lain," tegasnya.
Terakhir, usai memimpin doa bersama, Gubernur Edy pun menyampaikan kepada para pendemo untuk kembali dengan teratur dan membawa sampahnya masing-masing. "Jangan ada sampah yang tertinggal, tunjukan bahwa Islam adalah bersih, karena kita diajarkan oleh guru-guru kita untuk hidup bersih," ajaknya.
Sebelumnya, Koordinator Anak NKRI Sumut Tumpal Panggabean menyampaikan tuntutan aksi yakni menolak UU Omnibus Law Ciptaker dan meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi membuat pernyataan sikap menolak UU Omnibus Law Ciptaker tersebut.
Unjuk rasa yang dikawal aparat kepolisian tersebut berlangsung tertib dan damai. Setelah menyampaikan orasi dan mendengarkan pernyataan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib.(San/MX)
"Saudara-saudara saya sekalian, karena kalian yang pilih saya jadi gubernur, percayakan pada saya. Saya tidak akan memihak pada sesuatu yang membuat rakyat saya sengsara," ujar Gubernur Edy, yang disambut pekikan takbir dari pendemo.
Gubernur Edy pun menanyakan kepada para pendemo, apakah semua yang hadir sudah membaca atau mengetahui isi dari UU Omnibus Law Ciptaker. "Kita ribut ke sana ke sini, tapi barangnya belum pernah kita baca. Saya yakin kalian semua yang demo ini belum ada yang membaca secara utuh UU Omnibus Law Ciptaker. Untuk itu mari sama-sama kita tunggu draf aslinya. Saya juga sudah menginstruksikan staf saya untuk mencari itu," terangnya
Tidak lupa, Edy Rahmayadi juga mengingatkan agar para pendemo tetap menjalankan protokol kesehatan saat menyampaikan aspirasinya. "Saya bukan tak inginkan kalian demo. Tapi saya ingatkan bahwa saat ini sudah lebih dari 11.000 orang yang sudah terkonfirmasi positif (Covid-19). Saya sayang sama kalian, jadi tolonglah minimal pakai masker, jangan ada yang tidak pakai masker, satu terpapar semua orang di sini akan kena," ujarnya.
Di saat seperti ini, banyak informasi bohong yang tersebar di media sosial, Gubernur Edy pun mengingatkan agar tidak mudah percaya informasi yang buruk dan cenderung fitnah. "Kalau ada hal-hal yang tidak baik jangan langsung percaya. Kapan pun kalian ingin bertemu akan saya temui, tabayyun dulu. Pastikan segala sesuatunya, jangan coreng agama kita, jangan mau disusupi oleh kepentingan kepentingan orang lain," tegasnya.
Terakhir, usai memimpin doa bersama, Gubernur Edy pun menyampaikan kepada para pendemo untuk kembali dengan teratur dan membawa sampahnya masing-masing. "Jangan ada sampah yang tertinggal, tunjukan bahwa Islam adalah bersih, karena kita diajarkan oleh guru-guru kita untuk hidup bersih," ajaknya.
Sebelumnya, Koordinator Anak NKRI Sumut Tumpal Panggabean menyampaikan tuntutan aksi yakni menolak UU Omnibus Law Ciptaker dan meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi membuat pernyataan sikap menolak UU Omnibus Law Ciptaker tersebut.
Unjuk rasa yang dikawal aparat kepolisian tersebut berlangsung tertib dan damai. Setelah menyampaikan orasi dan mendengarkan pernyataan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib.(San/MX)