Ngeri ! Gotong Peti Mati Wartinus Laila Ke Polsek Lahusa, Keluarga Tuntut Polisi Ungkap Pelaku Pembunuhan - Metroxpose News and Campaign

Headline

Made with PhotoEditor.com
WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com

Sunday, July 5, 2020

Ngeri ! Gotong Peti Mati Wartinus Laila Ke Polsek Lahusa, Keluarga Tuntut Polisi Ungkap Pelaku Pembunuhan

Ngeri ! Gotong Peti Mati Wartinus Laila Ke Polsek Lahusa, Keluarga Tuntut Polisi Ungkap Pelaku Pembunuhan

MetroXpose.Com, Nias Selatan - Kematian Wartinus Laia warga Desa Limbu Kecamatan Lahusa Kabupaten Nias Selatan (Nisel) - Sumatera Utara mendadak
viral di medsos unggahan Naso Nd, dalam video warga meminta agar kematian tersebut segera diusut tuntas oleh pihak kepolisian Polsek Lahusa Minggu, (05/07/2020) beberapa jam lalu.


Peti yang berisi mayat tersebut digotong oleh warga ke Polsek Lahusa meminta supaya segera menangkap pelaku pembunuhan terhadap Wartinus Laia.

Sesuai penuturan warga dan keluarga bahwa sudah beberapa hari korban meninggal namun reaksi pihak aparat tidak ada tanda-tanda pengusutan untuk menangkap pelaku pembunuhan tersebut.
Sementara puluhan warga yang menggotong mayat tersebut dikantor Polsek Lahusa berteriak dengan nada histeris sambil menangis dan mealuapkan isi hati keluarga yang diselimuti rasa duka meminta Polsek Lahusa segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku pembunuhan.
Keluarga korban juga meminta kepastian hukum atas meninggalnya Wartinus Laia, dan warga yang turut dalam unjuk rasa mengarak mayat dengan sejumlah seruan dan keluhan meminta Polsek Lahusa tidak tinggal diam dan mengabaikan laporan warga.

Reporter : Tonazaro Harefa
Editor : Lamtoro