MetroXpose.com, Medan - Berawal dari saksi pembunuhan yang dialami Sarpan (57), Sedang asik bertukang disalah satu rumah warga, Dodi rekan Sarpan yang sedang bekerja tiba-tiba di hantam oleh seseorang dengan cangkul sehingga tewas seketika.
Baca Juga | HUT Republik Indonesia ke 75 Digelar Virtual, Paskibraka Hanya 3 Orang
"Mendengar kejadian itu Polsek Percut Sei Tuan langsung menuju TKP dan memintai keterangan beberapa orang saksi dan yang paling dekat adalah Sarpan sebagai saksi saat kejadian berlangsung.
Baca Juga | Kapoldasu : Pendemo Mompang Julu Minta Jatah 30% BLT Dana Desa dari kades
Tetapi Sarpan malah ditahan berhari-hari didalam Polsek Percut Sei Tuan, dengan alasan pemeriksaan intensif, Saat istri Sarpan menjenguk ke dalam ruangan polsek didapati wajah suaminya sudah lebam dan memar, sontak menjadi tanda tanya besar pihak keluarga dan pada senin siang keluarga dan warga sekitar yang mengetahui keadaan Sarpan di dalam Polsek, Keluarga dan warga melakukan aksi mendatangi kantor Polsek Percut sei tuan dan meminta Sarpan dikeluarkan dari Polsek karena sebagai saski tidak seharusnya diperlakukan hingga berhari hari tidak pulang kerumah dan babak belur didalam.
Baca Juga | Heboh, Fasilitas pendeta Mualaf Ini Ngaku Tiduri 11 Cewek Pembantunya, Apa Kata Pakatdayak
Pengakuan Sarpan setelah dikeluarkan dari kantor Polsek Sei Tuan 'Dia disiksa layaknya seolah olah dia pelaku dan badannya di setrum serta ada luka di sekujur tubuh dan wajahnya. Sarpan diduga dipaksa mengakui sebagai pelaku pembunuhan terhadap rekan seprofesinya Dodi Sumanto (41) yang tewas dilokasi tempat mereka bertukang, Kamis(2 Juli 2020) lalu
Diduga Oknum petugas melakukan pemeriksaan berlebih dengan tekanan
(Presure) perlakuan fisik kepada saksi agar mengakui sebagai pelaku pembunuhan. Sarpan Sudah melakukan visum dan melaporkan kejadian ke Polrestabes Medan dan meminta kepada Pimpinan Kepolisian Daerah Sumatera Utara menindak lanjuti laporan atas perlakuan kekerasan yang di terimanya saat menjadi saksi akan kasus pembunuhan yang terjadi beberapa waktu lalu. (San/MXC)