Pengurangan ASN Tidak Produktif Langkah Tepat Pemerintah Menuju Smart Birokrasi Nasional - Metroxpose News and Campaign

Headline

Made with PhotoEditor.com
WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com

Thursday, June 25, 2020

Pengurangan ASN Tidak Produktif Langkah Tepat Pemerintah Menuju Smart Birokrasi Nasional


MetroXpose.com, Jakarta - Rekrutmen ASN sudah menggunakan sistem digital sampai pada tatanan baru pemerintah sekarang dan dimasa mendatang.


Baca Juga | Gubsu Transaksi Non Tunai Jadi Fokus Pencegahan Korupsi di Sumatera Utara

"Zaman sekarang seorang Abdi Negara harus berintegrasi dengan kemajuan teknologi dan penguasaan IT serta bisa berbahasa asing serta memiliki jaringan yang luas , Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo, mencermati kebijakan work from home(WFH) saat pandemi korona. Menurut dia, WFH menunjukkan ketimpangan produktivitas aparatur sipil negara (ASN).

Sehingga diperlukan kebijakan untuk menggerus jumlah ASN berdasarkan produktivitas."Perlu strategi untuk mengurangi yang tidak produktif ini secara bermartabat," kata Tjahjo di Jakarta


Baca Juga : Kebijakan Tatanan Baru Pemberlakuan Jam Kerja Shift Untuk ASN, BUMN, Swasta Tanpa Kecuali

Menurut dia, kelompok yang produktif selama masa WFH, kelebihan beban pekerjaan. Mereka terpaksa mengerjakan pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan kelompok yang tidak produktif.

Dia tak memerinci mana kelompok ASN yang produktif dan tidak produktif. “Kita kelebihan banyak tenaga yang tidak diperlukan tapi kekurangan tenaga yang dibutuhkan,” simpul Tjahjo.

Selain itu, Kemenpan RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) merumuskan ulang sistem manajemen ASN. Rumusan disesuaikan dengan tatanan new normal atau kenormalan baru.


Baca Juga | Polri Siap Amankan Pilkada Serentak 9 Desember dengan Penerapan Protokoler Ketat

Perumusan ulang salah satunya mengubah susunan formasi kebutuhan kompetensi ASN dalam rekrutmen. Sehingga, abdi negara yang direkrut sesuai kebutuhan pemerintah.


Langkah Itu dinilai Tepat sejalan dengan program 6P : Percepatann Perekrutan, Penilaian kinerja dan Pengembangan, promosi, rotasi dan karir Penghargaan menuju SMart ASN sebagai terobosan kedepanya

Langkah-langkah strategis ini mendesak untuk menentukan komposisi dan kompetensi ASN. Berikut dengan jumlah abdi negara.

Lanjut Cahyo mengatakan bila komposisi dan kompetensi sudah akurat dan jumlah total ASN sudah tepat, maka remunerasinya juga akan bisa meningkat signifikan (Ayu/MX)