MetroXpose.com, Tapanuli Utara - Pandemi Covid-19 membuat perekonomian kian terpuruk, Indonesia sedang melakukan pembenahan penanganan covid-19 agar bisa bertransisi menuju New Normal sebagai langkah untuk memulihkan kehidupan di segala bidang, khususnya sektor eknomi yang produktif.
Baca Juga | Viral, Kepala Desa Emosi Saat Warga Bertanya Validasi Data bansos
Baca Juga | Viral, Kepala Desa Emosi Saat Warga Bertanya Validasi Data bansos
Salah satu program pemerintah yang tengah berjalan adalah memberikan Bantuan Sosial yang tengah bergulir memasuki bulan ke dua. Nilai bantuan bertambah dari 600ribu menjadi 900ribu, ini sudah menjadi keputusan pemerintah terkait BLT yang akan disalurkan kepada masyarakat.
Tonton Videonya Disini
Berbeda lagi dengan Bantuan Sosial Langsung yang bersumber dari Dana Desa, banyak stackholder yang memberikan bantuan sosial khusus kepada masyarakat tidak mampu dan layak menerima. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dengan memberi bantuan sembako paket seharga 225 Ribu yang telah didistribusikan kemasing-masing Kabupaten/Kota di wilayah Sumatera Utara.
Baca Juga | Sumut Ajukan Draf Kebijakan Pelaksanaan New Normal Daerah Berstatus Zona Merah Dan Kuning
Baca Juga | Sumut Ajukan Draf Kebijakan Pelaksanaan New Normal Daerah Berstatus Zona Merah Dan Kuning
Salah satunya kabupaten Tapanuli Utara yang mengelola bantuan dari pemrpovsu dengan menghidupkan gairah pengusaha bisnis lokal sebagai vendor penyediia bantuan sembako berlebel bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Didalam Video seorang warga mendatangi rumah perangkat desa dan bertanya kuantitas beras tidak sesuai dengan yang dijanjikan, pria separuh baya berbaju oranye berdalih beras berceceran saat diangkat. Warga kembali bertanya beras sudah dikemas di karung goni plastik dengan baik koq bisa berkurang? sesuai petikan dalam video.
Baca Juga | Doni Monardo : Zona Hijau Zero Penanganan Covid-19 Aktivitas Ekonomi Mulai Dibuka
Baca Juga | Doni Monardo : Zona Hijau Zero Penanganan Covid-19 Aktivitas Ekonomi Mulai Dibuka
Namun dilapangan ditemukan kejanggalan pembagian sembako kepada masyarakat yang tidak sesuai dengan kuantitas dan kualitas, seperti video yang beredar luas di medsos dimana ditemukan paket sembako yang diterima beberapa warga, mengeluhkan karena isi tidak sesuai dengan yang di amanahkan oleh pemprovsu. Diambil Contoh Beras dan gula yang tidak sesuai dengan takaran Pembagian. Apakah ini hanya Human Error? jawabanya Simpel. karena terjadi bukan satu atau dua paket bungkusan melainkan ada beberapa paket yang diterima warga tidak sesuai dengan kuantitas dan kualitas. Hal ini juga ditegaskan oleh Jonius Taripar Hutabarat anggota DPRDSU yang langsung menerima keluhan warga di Tapanuli Utara
Tonton videonya disini
Sebagai wakil rakyat Jonius Taripar Hutabarat yang akrab disapa JTP menerima dan mendengar aduan dari masyarakat Tapanuli Utara yang mengeluhkan beras yang harganya 120ribu tidak sebanding dengan kualitas beras yang di berikan kepada masyarakat, dan paket gula yang tidak ada takaran satu kilo.
"Jonius menantang Pemkab untuk memberikan uang tunai kepada masyarakat, dimana dengan pemberian paket seperti ini merupakan peluang yang digunakan untuk melakukan kecurangan dengan mengambil keuntungan dari hak masyarakat. Mohon kepada masyarakat apabila anda merasa dicurangi silahkan mengadukan kepada kita, dan juga meminta kepada pemerntah yang menyalurkan bantuan ini, saya sebagai anggota DPRD Sumatera Utara, saya akan mengawasi pembagian sembako,"Tegasnya
Kontribuotor : Rudi
Editor : Lamtoro