Omak-Omak Yang Ngaku Gak Dapat Sebutir Beras Dari Pemko Medan, Akhirnya Insyaf dan Minta Maaf - Metroxpose News and Campaign

Headline

Made with PhotoEditor.com
WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com

Thursday, May 21, 2020

Omak-Omak Yang Ngaku Gak Dapat Sebutir Beras Dari Pemko Medan, Akhirnya Insyaf dan Minta Maaf


MetroXpose.com, Medan - Ramadani, warga Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai akhirnya meminta maaf atas pernyataannya yang mengatakan tidak mendapatkan bantuan dari Pemko Medan. Dirinya mengaku bahwa sebenar-benarnya dirinya dan keluarga telah mendapat bantuan Pemko Medan tahap pertama yakni 5kg beras.

Baca Juga : Ngaku Dekat Dengan Polda Pemilik Mobil Cekcok Dengan Petugas Gabungan PSBB

Permintaan maaf tersebut disampaikan Ramadani di hadapan Camat Medan Denai Ali Sipahutar, Rabu (20/5). Dirinya pun meminta maaf karena telah membuat pernyataan palsu atau berbohong dalam sebuah video yang sempat viral beberapa waktu lalu.




Atas permintaan maaf tersebut, Pemko Medan melalui pihak Kecamatan Medan Denai, kelurahan dan lingkungan telah memaafkan perbuatan warga tersebut dan semua telah dianggap selesai.

Baca Juga : Pemko Medan Menjawab Dengan Data, Warga Medan Denai Ngaku Tidak Dapat Sembako?

Diharapkan tidak ada lagi warga maupun pihak yang membuat pernyataan palsu sehingga tidak menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah masyarakat.




Dari kejadian ini, dihimbau kepada masyarakat agar lebih bijak mencermati sebuah berita. Pastikan informasi yang kita terima adalah benar. Mari membiasakan diri untuk tidak mudah percaya apalagi menyebarkan berita bohong. Biasakan saring sebelum sharing.(San)