Metroxpose.com, Simalungun - Bansos Pemerintah Pemporvsu yang distribusikan ke daerah kabupaten Simalungun mendadak Viral lantaran sidaknya seorang anggota DPRDSU bernama Rony Situmorang, dengan mengambil sampel acak paket sembako yang akan di salurkan kerakyat, ternyata miris beras, gula tidak sesuai dengan takaran yang diinstruksikan. Kualitas dan jumlahnya diragukan senilai Rp.225 ribu per paketnya.
Baca Juga : Ujian Sekolah Kedinasan Juli 2020, Ikuti Perkembangan Covid-19 Selanjutnya
Baca Juga : Ujian Sekolah Kedinasan Juli 2020, Ikuti Perkembangan Covid-19 Selanjutnya
Hal ini sudah sampai kepada kepolisian Sumatera utara dan Kapolda sudah berikan lampu hijau terhadap kejadian yang terjadi di simalungun, untuk mencari dan mengumpulkan data dilapangan.
Kejadian bermula pada saat truk pengantar muatan sembako bantuan pemerintah provinsi sumatera utara melakukan bongkar muat, setibanya di daerah simalungun yang pada saat itu juga anggota DPRDSU sedang melakukan Reses di dapil Simalungun.
Baca Juga : 15 Pelaku Penyanderaan Polisi di Tambang Emas Bungo Jambi Jadi tersangka
Baca Juga : 15 Pelaku Penyanderaan Polisi di Tambang Emas Bungo Jambi Jadi tersangka
Ia mencontohkan, bantuan gula yang seharusnya 2 kilogram, dikurang 2,5 ons. Sedangkan beras bantuan yang seharusnya 10 kilogram berkurang 0,5, kilogram hingga 1 kilogram.
“Ada 20 sampel sembako yang kita turunkan. Dugaan kita benar, berat tidak sesuai dengan seharusnya. Kita sangat kecewa dengan Pemprov Sumut yang menyalurkan bantuan kepada masyarakat tetapi kurang dari berat aslinya,” kata Rony SitumorangIa mencontohkan, bantuan gula yang seharusnya 2 kilogram, dikurang 2,5 ons. Sedangkan beras bantuan yang seharusnya 10 kilogram berkurang 0,5, kilogram hingga 1 kilogram.
“Ada 20 sampel sembako yang kita turunkan. Dugaan kita benar, berat tidak sesuai dengan seharusnya. Kita sangat kecewa dengan Pemprov Sumut yang menyalurkan bantuan kepada masyarakat tetapi kurang dari berat aslinya,” kata Rony SitumorangIa mencontohkan, bantuan gula yang seharusnya 2 kilogram, dikurang 2,5 ons. Sedangkan beras bantuan yang seharusnya 10 kilogram berkurang 0,5, kilogram hingga 1 kilogram.
“Ada 20 sampel sembako yang kita turunkan. Dugaan kita benar, berat tidak sesuai dengan seharusnya. Kita sangat kecewa dengan Pemprov Sumut yang menyalurkan bantuan kepada masyarakat tetapi kurang dari berat aslinya,” kata Rony Situmorang
“Kami menduga bahwa ini telah dilakukan penyelewengan bantuan sembako kepada masyarakat. Pengawasan lebih ketat, jangan sampai masyarakat saat susah malah tambah susah saat menerima bantuan ini,” pungkasnya.
Sebelum Rony Situmorang, anggota DPRD Provinsi Sumut Zeira Salim Ritonga juga mengungkapkan adanya kejanggalan pembagian bantuan sembako oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kepada masyarakat di Kabupaten Simalungun (San)
saat truk pengangkut sembako hendak bongkar muat