MetroXpose.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 Sudah berlangsung selama dua bulan lebih, Indonesia salah satu negara angka penyebaran tertinggi Virus Corona di asia. Pemerintah sudah melakukan langkah strategis dalam pengendalian penyebaran virus corona yang semakin hari angkanya meningkat orang yang terserang virus corona.
Baca Juga : Masih Nekad Mudik Bakalan Disuruh Putar Balik
Baca Juga : Masih Nekad Mudik Bakalan Disuruh Putar Balik
Sebagian kota besar di Indonesia sudah meningkatkan status kota PSBB dan Larangan keluar rumah, Ini sesuai maklumat yang dikeluarkan Kapolri untuk tidak berkerumun di suatu tempat dan mengadakan keramaian yang dapat mempercepat penyebaran virus corona.
Sampai sekarang belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit Covid-19, Ketahanan Tubuh adalah salah satu faktor utama yang bisa menjadikan pasien yang terserang bisa selamat atau tidak sama sekali.
Baca Juga : Penerbangan Komersil Dihentikan Sampai 1 Juni 2020, Kecuali Logistic Cargo
Baca Juga : Penerbangan Komersil Dihentikan Sampai 1 Juni 2020, Kecuali Logistic Cargo
Pemrov Jakarta melakukan langkah yang sangat cepat dalam menangani dampak covid-19, dari mulai Penampungan para medis yang tidak bisa pulang kekeluraganya diberikan tempat khusus dan fasilitas Hotel bagi mereka paramedis yang bekerja jadi Gugus terdepan covid-19, Begitu juga orang yang dikarantina, tempat sudah disiapkan diberbagai tempat, baik itu Gedung Rumahs sakit serta aula penampungan, Bahkan kondisi terakhir tingginya angka terjangkit di jakarta akibat keluar masuknya orang beraktivitas di luar rumah, dibutuhkan tempat karantina tambahan agar pelaksanaan protokoler kesehatan dapat dilaksanakan dan tidak terjadi penumpukan dalam suatu area penampungan.
Info terkini yang kami dapatkan dilapangan bawahsannya Pemrov DKI juga akan menempakan orang-orang yang dikarantina di berbagai tempat termasuk Sekolah. Salah satu sekolah yang bakal dijadikan tempat karantina adalah SMAN 40.
Pro dan kontra berdatangan dari warga sekitar dan siswa pelajar yang bersekolah di SMAN 40, Mereka khawatir akan daerah mereka dijadikan tempat isolasi atau karantina para pendatang yang ODP maupun PDP. Bahkan sekarang ini saja ada OTG yang memang sama sekali tidak kelihatan apakah terkena atau tidak. Masyarakat sekitar melakukan aksi dengan menempel spanduk yang terbentang di pagar sekolah. Spanduk Yang bertuliskan penolakan sekolah dijadikan penampungan Karantina sampai berita ini diturunkan sudah terpasang lebih dari 4 spanduk penolakan terpampang. (Uli)