Polisi Putarbalikan 8.373 Kendaraan yang Nekat Mudik - Metroxpose News and Campaign

Headline

Made with PhotoEditor.com
WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com

Sunday, April 26, 2020

Polisi Putarbalikan 8.373 Kendaraan yang Nekat Mudik

Polisi Putarbalikan 8.373 Kendaraan yang Nekat Mudik

MetroXpose.com Banten – Sudah 3 hari kebijakan pemerintah yang melarang masyarakat untuk mudik lebaran di tengah Pandemi Covid-19. Kakorlantas Polri Irjen Istiono mengatakan sampai hari ini sudah lebih dari 8.000 kendaraan diputarbalikan dari 59 titik penyekatan yang tersebar di Pulau Jawa dan Lampung.


“Ya catatan kita dari hari ke hari, dari Lampung sampai Jawa ini kemarin pada 59 titik penyekatan kita sudah putar balikan 5.041 kendaraan baik bus, kendaraan pribadi, travel, sewa maupun roda dua .Hari kedua sekitar 3.332 yang kita putar balikan. Artinya angkanya semakin menurun makin bagus. Saya respect,” ucap Kakorlantas Polri Irjen Istiono kepada wartawan di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (26/4/2020).

Istiono mengatakan kendala berarti yang dialami anggotanya di lapangan adalah masih nekatnya masyarakat untuk mudik. Padahal kebijakan pemerintah melarang mudik bertujuan menekan angka penularan Covid-19.

“Karena di indoensia 34 provinsi sudah masuk zona merah. Oleh karena itu pencegahan untuk orang nggak mudik sangat kita harapkan dari masyarakat itu sendiri,” jelasnya.


Lebih lanjut, Istiono bicara soal data Kementerian Perhubungan yang menyebutkan masih ada 24 persen masyarakat yang berniat untuk mudik. Oleh karena itu, Jenderal bintang dua ini berharap masyarakat untuk menunda mudik tahun ini.

“Kendala paling besar adalah harapan dan keinginan dari masyarakat ingin mudik saja yang gitu tinggi. Memang dari penelitian Kementerian Perhubungan 24 persen mereka (warga) ingin mudik baik ke Jawa ataupun Sumatera, dari 24 persen itu kurang lebih 1 juta orang. Ini yang perlu kita sampaikan ke masyarakat tahun ni ditunda dulu agar penyebaran Covid-19 tidak berkembang,” jelasnya. (Ayu)