MetroXpose.com, Pematang Siantar - Pandemi Covid-19 merupakan sejarah baru wabah penyakit yang disebabkan oleh virus Corona yang asal muasalnya diketahui dari negeri Cina dikota Wuhan.
Baca Juga :Gubsu : Selama Vaksin belum Ditemukan, Waktu Tanggap Darurat Bisa Dilanjutkan
Baca Juga :Gubsu : Selama Vaksin belum Ditemukan, Waktu Tanggap Darurat Bisa Dilanjutkan
Fenomena ini menjadikan beberapa negara di belahan dunia memberlakukan strategi penanganan yang berbeda-beda, dari mulai kebijakan Lockdown, Cluster Area dan PSBB dilakukan untuk mengurangi lajunya penyebaran covid-19.
Pemerintah Indonesia juga sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), melakukan protokoler kesehatan dengan mengedepankan penerapan persuasif kepada masyarakat dan mengedukasi betapa pentingnya kita hidup sehat ditengah wabah yang sedang berlangsung sampai ditemukannya vaksin .
Kebijakan lainnya yang dilakukan oleh Pemerintah pusat dan daerah adalah memberikan Bantuan Sosial kepada masyarakat yang terdampak Covid-19, 405,1 Triliun Dana APBN sudah dianggarkan untuk penanggulangan bencana non alam ini. Semua stackholder diharapkan memberikan kontribusi untuk membantu meringankan beban masyarakat yang belum terjangkau oleh bantuan dari Pemerintah pusat dan daerah. Tak terelakkan carut marutnya pendataan untuk bansos baik untuk dana dari APBN maupun dana desa masih banyak yang belum tepat sasaran.
Untuk Itu Ikatan Almuni SMAN I Pematang Siantar Lintas Generasi melakukan penggalangan dana guna memberi bantuan kepada kalangan masyarakat khususnya alumni yang eknominya terdampak Covid-19. Panitia kagiatan ini mengambil tema " Berbagi kasih Almuni SMANSA Pematang Siantar". Maludin Sianturi sebagai ketua panitia mengemukakan kegiatan ini adalah merupakan kegiatan sosial dengan pemberian 85 paket sembako yang akan distribusikan kepada siswa kurang mampu dan tenaga honorer, pemberian pembagian sembako ini juga disalurkan kesalah satu panti asuhan Sarfat yang ada di daerah Balata,"imbuhnya
Pelaksanaan kegiatan ini sudah berlangsung dari tanggal 21-28 Mei 2020, yang paling menonjol adalah pada saat berkunjung kesalah satu rumah bermarga Samosir yang anaknya soerang siswi duduk di kelas X IPA SMAN I yang merupakan golongan Program Keluarga Harapan (PKH). Miris dengan keberadaan kondisi rumah yang tidak tersentuh oleh Pemda setempat untuk program bedah rumah. Kedepannya diharapkan pemerintah setempat melakukan pendataan yang maksimal akan Bansos dan Bedah rumah program pemerintah. (San)