MetroXpose.Com, Nias - Polisi Sektor Bawolato Jln Telukdalam Km. 55 dinilai lembat mengungkap kasus yang dilaporkan masyarakat. Sebagaimana yang dialami masyarakat Desa Siofabanua Kecamatan Bawolato bahwa merasa kecewa dengan kinerja polsek Bawolato dalam menangani kasus penganiayaan secara beramai-ramai.
Baca Juga : Kepulangan WNI Anggota ISIS, Presiden Tunggu Pembahasan Detail
Baca Juga : Kepulangan WNI Anggota ISIS, Presiden Tunggu Pembahasan Detail
Jurnalis media ini ketika menerima keterangan dari salah seorang masyarakat Desa Siofabanua Talizokho Hia alis Ama Pais mengatakan kami kecewa dengan kinerja polsek Bawolato yang hingga kini belum ada kejelasan perkembangan masalah yang kami laporkan pada hari Sabtu tanggal 14 Desember tahun 2019.
Pais mengatakan bahwa telah datang berulang ke polsek,namun salah seorang anggota polsek Bawolato mengatakan kapolseknya tidak diotempat, udah ke gusit dia dan ketika meminta SP2HP,sama belum bisa diberikan katanya dengan alasan belum semua terlapor datang ke polsek untuk dimintai keterangan.
Salah seorang anggota polsek Bawolato menjawab "tergantung dari instruksi pimpinan, santai saja pak kapolsek menangani masalah ini sehingga kami hanya loyal saja sama dia sebagai komandan kami".
Kronologis kejadian :
Malam itu kami mengadakan PA ( doa syukuran dirumah) tepat hari sabtu, tanggal 14 desember 2019 mulai pukul 19.30 wib. Di pertengahan acara berjalan, tetangga sebelah rumah kami (Darman hia) menghidupkan kibot sambil mereka nyanyi dan berteriak-teriak, sehingga kami sangat terganggu dan sampai doa dan isi khotbah tidak terdengar lagi.
Dan disitu ada banyak tokoh agama yang hadir sekaligus kepala desa. Dan PA tersebut selesai sekitar jam 21:30 malam) Tidak lama setelah itu sekitar jam 22.30 wib rumah kami mulai dilempari batu hingga beberapa kali, sampai kami terbangun dan anak2 pada menangis, kemudian mamaku datang dari sebelah rumah kami karena terdengar dia suara hantaman batu di dinding kamar kami dan di atap rumah.
Setelah mamak saya, lihat kearah lemparan batu sambil berkata : hei !! Siapa kalian yang lemparin batu itu, tolong jangan bertindak seperti itu, kami ini bukan binatang masih ada penghuninya, kasihan anak-anak mereka ketakutan dan menangis, Setelah mamaku berkata begitu, langsung diserang oleh sekelompok pemuda yg ada di tempat kibot sampai mamaku di tinju dan dirobek bajunya, adekku jg dikeroyok oleh orang itu sambil menyerang rumahku dan akhirnya pintu rumah saya rusak, untung saja ada orang yang menghalang mereka sehingga mereka tidak bisa masuk ke rumah untuk menyakiti kami.
Saat kejadian itu, saya sudah telepon pak Kades Siofabanua untuk minta perlindungan dan keamanan saya memohon untuk datang polisi. Setengah jam kemudian polisi tiba dari polsek Bawolato bersama pak kades, mengecek TKP dan mengamankan situasi sementara. Sedikit kami kecewa karenan para pelaku ada disekitar kejadian tanpa dimintai keterangan, padahal kami sangat ketakutan dan trauma atas kejadian tersebut, ungkapnya.
Selanjutnya, ketika wartawan Jurnalis melakukan konfirmasi kepada Kapolsek Bawolato pada hari Senin Tanggal 03 Februari 2020 lalu membenarkan bahwa masalah ini telah kita tangani dan segera kita tindaklanjuti dalam minggu ini. Namun, informasi terakhir dari Kapolsek Bawolato mengelak dan tidak memberi penjelasan terkait perkembangan kasus dimaksud hingga berita ini dikirim di meja redaksi (08/02/2020). Pengamatan Awak media Keluarga ini dalam Kegelisahan dan cenderung dihantui rasa takut akan terulang kembali, Diminta kepada Kapolsek Bawolato dan Kapolres Nias kasus ini segera ditindaklanjuti dan diproses secara serius, Pungkas Talizokho Hia selaku Korban
Reporter: Arozatulo Bawamenewi
Editor : Lamtoro