MetroXPose.com, Washington - Militer Amerika tidak berhasil mencoba membunuh seorang pejabat senior militer Iran di Yaman, Di hari yang sama sebuah serangan pesawat tak berawak menewaskan Mayor Jenderal Qassim Suleimani, komandan paling kuat Iran, menurut pejabat Amerika.
Pengungkapan misi kedua menunjukkan bahwa pemerintahan Trump memiliki rencana untuk kampanye yang lebih luas yang diketahui sebelumnya, dimaksudkan untuk melumpuhkan kemampuan Iran untuk melakukan perang proksi di negara lain.
Setelah serangan balasan rudal Iran terhadap pangkalan-pangkalan Irak yang menjadi tuan rumah pasukan Amerika, Washington dan Teheran tampaknya telah melangkah mundur dari meningkatnya konflik lebih jauh, setidaknya untuk saat ini. Serangan udara yang gagal di Yaman ditujukan pada Abdul Reza Shahlai, seorang pejabat dengan Pasukan Quds Iran, sebuah organisasi militer yang kuat yang dipimpin Jenderal Suleimani.
Tn. Shahlai dikenal sebagai pengatur utama pembiayaan untuk milisi Syiah di wilayah tersebut. Presiden Trump menyetujui serangan terhadap Tn. Shahlai pada periode yang sama ketika ia mengizinkan serangan terhadap Jenderal Suleimani pada 3 Januari, meskipun tidak jelas apakah serangan Amerika di Yaman terjadi pada waktu yang bersamaan. (San)