MetroXpose.com, Medan - Sudah memasuki bulan ketiga masa pemerintahan Kabinet Indonesia Maju melaksanakan lajunya roda pemerintahan, beserta segenap menteri yang di pilih dan puluhan staf kepresidenan yang datang dari kalangan milenial menggenapi Struktur organisasi Istana Jokowi.
Laju Perekonomian yang diharapkan belum menujukkan hasil yang signifikan. Menteri BUMN yang terpilih Eric Tohir salah satu pebisinis handal mencoba menciptakan hal baru di masa jabatannya kali ini dengan meromboak Petinggi BUMN dari mulai Pertamina, PLN dan BRI, ini menunjukan keseriusan Negara Menjaga Aset 5000 T yang memiliki di seluruh lini kepemilikan Saham BUMN
Kita masih menantikan gebrakan dari kementrian lainnya sehinga sinergitas jadi program yang dapat dijadikan percepatan birokrasi di semua sistem administrasi pemerintahan dari kelurahan sampai kementerian.
Memasuki akhir tahun 2019 begitu banyak permasalah eknomi yang masih menghantui kehidupan masyarakat Indonesia, Properti misalnya masih mengalami penurunan dapat dilihat dari jumlah produk yang terjual, banyaknya gedung apartemen yang dibangun di beberapa kawasan strategis seperti di kota Medan yang masih jauh dari target penjualan.
Amatan Awak Media langsung dilapangan berkunjung kesalah satu pusat perbelanjaan Modern di kota medan, Pengelola sudah mempersiapkan momen Natal dan tahun baru guna menarik pengunjung dengan mendekor sedemikian rupa yang memberikan suasana berbeda memasuki akhir tahun 2019
Masih tetap sepi peminat dan tenan yang dikunjungi oleh masyarakat hanya wahana permainan anak anak.
Kurs nilai mata uang Dolar masih tinggi menjadi penyebab utama lambatnya perekonomian di Indonesia, Investor masih enggan menanamkam modal untuk investasi di daerah, birokrasi masih salah satu sumber penyebabnya. kedepanya pemerintah berjanji dalam OmnibusLaw, agar percepatan pembangunan dan orang yang mau mendirikan usaha dapat di layani secepat mungkin agar sistem birokrasi tidak bertele tele dan ringkas yang akan menjadikan nilai jual admisitrasi bagi investor menanamkam modalnya di Indonesia.
Harapan Masyarakat untuk harga sembako dan sandang pangan lainya agar stabil dan pengangguran berkurang bukan hanya dengan pembukan CPNS yang sudah kita ketahui bersama bukan menjadi solusi, hendaknya pemerintah lebih menggalakan pelatihan bagi lulusan sarjana dan membuka peluang kerjasama yang nyata dengan perusahan luar negeri yang penanganannya tranparan dan ditangani oleh kementrian ketenaga kerjaan bukan orang ketiga atau vendor perusahan swasta yang merekrut para pekerja yang penanganannya masih kurang baik dan jauh dari maximal.(Dons)