MetroXpose.com, Jakarta - Presiden Jokowi menegaskan, orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata. Panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus bisa dipotong, dipercepat dengan penerapan teknologi.
“Bahkan saya sudah minta eselon 3 dan 4 untuk ditiadakan, sehingga pengambil keputusan bisa lebih cepat,” ungkap Presiden seraya menambahkan, hal yang pahit harus dilakukan karena di era persaingan antarnegara yang semakin sengit seperti saat ini, jika kita lambat, kita pasti tertinggal.
“Karena itu ukurannya adalah bukan lebih baik dari sebelumnya, tapi lebih baik dari negara lain yang menjadi saingan kita,” sambung Presiden.
Presiden juga menyampaikan, kita harus mengurangi kegiatan seremonial yang sifatnya rutinitas dan lebih meningkatkan produktivitas serta berorientasi pada hasil. Ia mengingatkan, tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani dengan baik, serta program-program pembangunan betul-betul terdelivered, dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
“Sekedar melayani saja sudah tidak cukup, pelayanan yang diberikan harus baik dan diimbangi dengan kemudahan serta kecepatan,” tutur Presiden. Dengan kemajuan teknologi, lanjut Presiden, cara kerja birokrasi juga harus berubah. Inovasi teknologi harus bisa mempermudah, bukan mempersulit pekerjaan.
“Kemajuan teknologi adalah instrumen untuk mempercepat penyelesaian masalah. Masalah saat ini harus kita selesaikan dengan smart shortcut yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih memberikan dampak yang luas,” kata Presiden Jokowi.
Mengakhiri sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan salam hangat kepada segenap anggota KORPRI dimanapun berada. “Selamat bertugas, lanjutkan pengabdian dan karya terbaik Saudara-saudara bagi rakat, bangsa, dan negara,” kata Presiden Jokowi.(Dwi)