Akibat Marak Pembalak Liar Longsorpun terjadi di Desa Penungkiren - Metroxpose News and Campaign

Headline

WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda

Saturday, November 16, 2019

Akibat Marak Pembalak Liar Longsorpun terjadi di Desa Penungkiren


Metroxpose.com, Deliserdang - Desa Penungkiren Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deliserdang diterpa bencana alam. Sejumlah titik tanah longsor pun terjadi.

Keterangan dihimpun, sedikitnya ada 4 titik terjadi lokasi longsor disana. Kesemuanya termasuk pasilitas umum serta ada juga persis di kawasan pemukiman penduduk. Kejadian ini sudah terjadi beberapa bulan belakangan ini.

Pun begitu, seperti Jumat (15/11/2019) terjadi longsor longsor susulan di Dusun 2 Pernangenen desa setempat yang memgakibatkan matrial tanah bercampur bebatuan serta 2 buah tiang listrik tumbang dan beberapa batang pohon menutupi badan jalan. Akibatnya, transportasi dari dan menuju Dusun Pernangenen sempah lumpuh.

Menyikapi hal itu, Muspika Kecamatan STM Hilir, Kepala BPBD kabupaten Deliserdang, Kepala Desa Penungkiren, Perangkat desa bersama dengan warga masyarakat bergotong royong membersihkan matrial yang menutupi badan jalan.

Disisi lain, beberapa sumber menyebut, peristiwa tanah longsor disana diduga akibat bebasnya pembalakan liar yang selama ini beraksi disana. Tersiar kabar, puluhan tahun para pembalak liar telah merambah kayu hutan disana. Dan kayu yang di balak dipasarkan ke sejumlah kilang kayu di seputaran wilayah Kecamatan STM Hilir, Tanjung Morawa, Biru-biru dan Kecamatan lainnya. Diduga bebasnya pelaku bisa berlangsung dalam kurun waktu cukup lama terrkesan pihak penindak berkopeten dinilai tutup mata.

Reporter : Adil Simarmata

Editor     : Lamtoro