MetroXpose.com,DeliSerdang - Pembangunan saluran irigasi di Dusun V Bintang Meriah Desa Lumau Mungkur kecamatan STM Hilir kabupaten Deliserdang dituding sebagai proyek siluman lantaran dikerjakan tanpa plang proyek.
Sejumlah warga mengesalkan kejadian ini, dimana suatu proyek terlebih lagi didanai anggaran pemerintah wajib dipampang plang informasi agar khalayak banyak dapat mengetahui proyek apa yang sedang dikerjakan, anggaran darimana, siapa pelaksana proyek, kapan proyek mulai dan selesai dikerjakan dan lain sebagainya sesuai dengan Undang - Undang transfaransi keterbukaan publik. Dalam hal ini dengan tidak memampangkan plang pada proyek dimaksud maka patut diduga pelaksana leluasa melakukan aksi ke arah praktik korupsi, tandas warga.
Sejauh ini, menyikapi persoalan proyek yang belakangan diketahui kucuran Dinas PUPR Kabupaten Deliserdang tersebut terkesan jadi bahan guyonan dan lelucon atas penjelasan Studjono selaku pengawas pada proyek dimaksud.
Hal itu terkuak pada Senin (21/10) siang saat sejumlah awak media melakukan upaya konfirmasi. Lewat sambungan telepon Studjono menjelaskan kepada sejumlah wartawan yang sekaligus diperdengarkan kepada seorang kepala bidang pengairan di Dinas PUPR Deliserdang mengatakan, proyek tersebut merupakan tender. Mirisnya pemampangan plang proyek dilakukan menyusul ujarnya seraya menyebut pelaksanaan proyek sudah berlangsung lebih dari sebulan lalu dan dalam waktu akan rampung dikerjakan.
Tak ayal, jawaban yang dilontarkan Studjono menimbulkan riuh ruangan bidang pengairan Dinas PUPR Deliserdang tersebut akibat suara tertawa awak media dan lainnya.
Selanjutnya, ketika persoalan ini hendak disampaikan ke kepala Dinas PUPR Deliserdang, sejumlah pegawai menyebut pegawai mulai kepala bidang (Kabid) dan kepala Dinas sedang berada di Palembang.
Sementara itu, Ketua LSM SANPAN RI, Aspin Sitorus ST, amat menyayangkan jawaban Studjono itu. Menurutnya sebelum pelaksanaan pengerjaan bangunan, seharusnya plang proyeklah yang dipampangkan terlebih dahulu. Dalam hal ini patut diduga pada pelaksanaan proyek tersebut telah terjadi persekong kolan yang tujuannya meraub keuntungan pribadi/kelompok, ujarnya.
Terpisah, Nuah Sembiring selaku Kades Limau Mungkur saat ditemui diruang kerjanya mengaku hanya mengetehui soal usulan proyek tersebut. Sedangkan soal pelaksanaan proyek tidak diketahuinya. Mirisnya saat dirinya mencoba menghubungi seorang oknum bernama Jonatan via seluler yang disebut - sebut sebagai bagian rekanan pelaksana proyek, berulang kali ditelepon tidak juga diangkat.
Sementara itu, sejumlah pekerja yang ditemui di lokasi proyek lebih memilih bungkam. Mereka menyebut hanya sebagai pekerja dan tak mengetahui hal lainnya.
Reporter : Adil Simarmata
Editor. : Lamtoro