MetroXpose.com,Deli Serdang - Soal proyek pembangunan saluran irigasi di Dusun V Bintang Meriah Desa Lumau Mungkur kecamatan STM Hilir kabupaten Deliserdang kian menuai masalah.
Pasalnya, belum selesai satu masalah, kini muncul persoalan baru. Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah proyek saluran irigasi di Dusun V Bintang Meriah Desa Lumau Mungkur dikerjakan tanpa plang sehingga dituding proyek siluman dan warga menduga sebagai ajang korupsi guna meraup keuntungan pribadi/kelompok.
Proyek yang belakangan dikerahui kucuran Dinas PUPR Deliserdang tersebut terkesan jadi bahan guyonan dan lelucon atas penjelasan Studjono selaku pengawas proyek. Hal itu terkuak pada Senin (21/10) siang saat sejumlah awak media melakukan upaya konfirmasi. Lewat sambungan telepon Studjono menjelaskan kepada sejumlah wartawan sekaligus diperdengarkan kepada seorang kepala bidang pengairan di Dinas PUPR Deliserdang, Studjono mengatakan proyek tersebut merupakan tender. Pemampangan plang proyek dilakukan menyusul ujarnya. Tak ayal, jawaban yang dilontarkan Studjono menimbulkan riuh ruangan bidang pengairan Dinas PUPR Deliserdang tersebut akibat suara tertawa awak media dan lainnya. Nuah Sembiring selaku Kades Limau Mungkur saat ditemui diruang kerjanya mengaku hanya mengetehui soal usulan proyek tersebut sedangkan soal pelaksanaannya tidak diketahuinya. Saat Kades mencoba menghubungi seorang oknum bernama Jonatan via seluler yang disebut - sebut sebagai bagian rekanan pelaksana proyek, berulang kali ditelepon tidak juga diangkat.
Sementara itu, keterangan dirangkum Kamis (24/10) sore menyebutkan, tak jauh dari lokasi proyek disebut diatas, terdapat sebuah proyek saluran irigasi lagi. Proyek yang satu ini pelaksananya berbeda namun masih tetap kucuran Dinas PUPR Kabupaten Deliserdang.
Pantauan MetroXpose, meski proyek belum rampung pengerjaannya namun sebahagian kondisi pisik bangunan sudah kopak - kapik. Terlihat, di sepanjang bangunan saluran irigasi tersebut tampak matrial jenis bebatuan yang sebelumnya telah terpasang kini rubuh dan berserakan.
Sejauh ini belum ada pihak yang dapat dikonfirmasi penyebab kejadian itu. Disisi lain, sejumlah warga berpendapat rusaknya bangunan diduga akibat peristiwa alam yang belakangan ini bercuaca ekstrim bahkan ada berpendapat diduga dirusak OTK. Selain itu, pendapat warga lainnya diduga akibat bangunan dikerjakan asal jadi dan bermutu buruk sehingga gampang rusak.
Reporter : Adil Simarmata
Editor : Lamtoro