MetroXpose.com, Padang - semboyan yang melekat pada jati diri prajurit Kodam I/BB, “Patah Tumbuh Hilang Berganti”. Pengabdian prajurit juga ada proses pensiun dan ada proses perekrutan untuk menjadi Prajurit TNI. Begitu juga halnya dalam proses seleksi penyediaan tenaga dalam siklus dinamika organisasi.
Baca Juga : Pengobatan Massal Sail Nusantara Kepulauan Nias
Agar proses tersebut dapat belangsung secara berkesinambungan maka Sub Panda Korem 032 secara resmi memulai seleksi Secaba PK TNI AD Tahun 2019 untuk mencari putra putra terbaik Sumatera Barat yang nantinya akan dididik untuk menjadi prajurit TNI yang akan melalui berbagai tahapan seleksi.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Komandan Korem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, S.I.P sekaligus memberikan arahan kepada orang tua/wali dan peserta seleksi Calon Prajurit Secaba PK TNI AD TA. 2019 di Lapangan Ajenrem 032/Wbr Jln. Samudera Padang, Sumatera Barat, Senin 9/9. Dihadapan 574 peserta seleksi calon Bintara (Secaba) PK TNI AD TA.2019 yang telah hadir dan para orang tua/ wali peserta, Danrem menyampaikan terimakasih kepada orang tua/ wali dan calon Bintara PK TNI AD serta menjelaskan bahwa Korem telah berkomitmen untuk melaksanakan seleksi ini dengan sebaik baiknya.
Baca Juga : BPJS Kesehatan Naik Khusus Peserta Mandiri
“Apabila ada orang atau oknum yang janji iming iming bisa meluluskan, agar jangan diikuti karena itu tidak menjamin kelulusan anak, semua tergantung hasil dari anak. Yang ikut seleksi banyak, sementara alokasi yang tersedia hanya sekian ratus, sekian puluh atau bahkan hanya satuan. Jadi selisih poin akan menjadi sangat berpengaruh dalam kelulusan” , Jelas Danrem.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa yang dicari dan dibutuhkan saat ini adalah calon prajurit yang Pintar, Sehat dan Cerdas.
“Calon yang dicari adalah yang kesehatannya bagus, mentalnya bagus, psykologinya bagus, jasmani dan akademiknya juga bagus, itu yang dicari”, ujar orang nomor satu di Korem 032 ini.
Sesuai kebijakan Pimpinan bahwa untuk tahun ini penerimaan Bintara Prajurit TNI AD diprioritaskan dan disesuaikan dengan kebutuhan pada daerah atau satuan. Dimana adanya terjadi kekosongan dan kondisi personelnya yang masih dibawah 60 persen, tegas Danrem.