Polemik Kepulangan Mahasiswa Papua -TNI Siap Bantu - Metroxpose News and Campaign

Headline

WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda

Friday, September 13, 2019

Polemik Kepulangan Mahasiswa Papua -TNI Siap Bantu


MetroXpose.com, Papua - Pemerintah Provinsi Papua bakal mengundang perwakilan mahasiswa dari seluruh kampus, guna membicarakan persoalan kepulangan mereka dari kota studi dari luar daerah. Hal itu disampaikan Lukas dalam keterangan kepada pers, Kamis, di Jayapura.
Menurut Gubernur Papua Lukas Enembe, dalam pertemuan itu akan ditanyakan langsung mengenai alasan kepulangan mereka. Sehingga kemudian akan dicarikan solusi terbaik, supaya studi dari seluruh mahasiswa yang pulang, tidak terganggu. 
"KIta masih belum mengetahui penyebab kepulangan mahasiswa Papua dari kota studi. Apalagi telah ada jaminan keamanan dari pimpinan daerah setempat serta pihak keamanan, TNI/Polri. Makanya, kita mau bertemu mahasiswa untuk mencari tahu sekaligus kasih solusi," terang ia.
Sementara itu, Pangdam XVII Cenderawasih Masyjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengaku siap membantu keberangkatan kembali para mahasiswa yang pulang kembali ke bumi cenderawasih. Dua unit Pesawat Hercules disiapkan untuk mengangkut mahasiswa, kembali ke kota studi masing-masing.
“Kami punya 2 Pesawat Hercules untuk membawa mahasiswa. Berapa banyak yang mau kembali kita berangkatkan. Sebab satu pesawat sekali terbang bisa membawa 100 lebih penumpang,” tegasnya. 
Kepulangan ratusan mahasiswa dari kota studi di luar Papua sebelumnya membuat pusing kepala daerah. Sebab mestinya, mereka tak perlu kembali ke Papua, apalagi sudah ada jaminan keamanan dari TNI/Polri serta kepala daerah setempat. 
“Saya sampaikan waktu itu kalau di Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak aman yah kita pulangkan (mahasiswanya). Tapi kalau daerahnya aman, tidak usah pulang”. 
“Mereka datang dengan kemauan sendiri, jadi kita ini pusing mengatur mereka mau taruh (tempatkan,red) dimana,” jelas Lukas. (Dwi)