MetroXpose.com, Makassar - Ratusan mahasiswa Kota Makassar protes terkait naik tarif iuran BPJS yang dinilai meresah rakyat Indonesia.
“Bentuk protes itu dituangkan dalam aksi demonstrasi, Front Mahasiswa Makassar, Menggugat Berikan jaminan kesehatan gratis bagi, Buruh,Petani,Kaum miskin Perkotaan. “ Aksi ini di depan Kantor Gubernur SulSel , Senin (16/09/19) Siang tadi
Baca Juga : POMNAS XVI Sumut kirim 73 Atlet Terbaik
Baca Juga : POMNAS XVI Sumut kirim 73 Atlet Terbaik
“Pecat Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Ekonomi, serta seluruh Perusahaan yang ada di Indonesia wajib memberikan pajak khusus untuk pendidikan dan kesehatan”, teriak Junaedi, selaku Jendral Lapangan Aksi.“Selain itu, Junaedi juga melayangkan 3 tuntuntan sebagai bentuk kekecewan masyarakat akibat naiknya iuran BPJS.
“Tegakkan UUD 1945 pasal 34 ayat 2, Periksa direktur BPJS, Berikan Jaminan kesehatan gratis untuk buruh/pekerja serta Kembalikan otonomi kesehatan daerah”, tegasnya Kordinator Lapangan ini.
Baca Juga : 50 Wakil Rakyat DPRK Medan Terpilih dilantik hari ini
Baca Juga : 50 Wakil Rakyat DPRK Medan Terpilih dilantik hari ini
“Bahkan, pengunjukrasa ini berjanji akan melakukan aksi besar-besaran jika apa yang menjadi tuntutannya tidak segera ditidak lanjuti Pemerintah
“ Aksi ini bukan yang pertama kali,’Namun untuk kedua kali, ‘ Aliansi yang tergabung dalam massa aksi, ‘Front Mahasiswa Makassar, ‘Menuntun keras agar Gugatan mereka di tindak lanjuti.
“ Massa aksi memblok jalan, Depan kantor Gubernur, Hingga membuat kemacetan di sepanjang jalan, ‘Perintis Kemerdekaan.
“massa aksi,‘saling lempar dengan pihak, Satpol PP, dan Kepolisian. hingga massa aksi, tidak bisa di netralisir, Akhirnya terlibat ricuh, Dengan pihak Keamanan.’ Dan dua massa aksi luka di kepala akibat lemparan batu.
Baca Juga : Kapoldasu Janji Bangun Pos Polisi DI Pulau Terluar Nias
Baca Juga : Kapoldasu Janji Bangun Pos Polisi DI Pulau Terluar Nias
“Terpaksa pihak Kepolisaan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa aksi, Yang sempat memanas, Hal ini tidak sepantasnya di lakukan mahasiswa karna untuk menyampaikan inspirasi, tidak selama nya melakukan anarkis.’ujar bapak Ridwan. (Ibe)