MetroXpose.com, Medan - Seperti diketahui desas desus pemindahan Ibukota semakin santer dan nyata di perdengarkan langsung oleh Presidaen Jokowi saat Sidang Tahunan sebelum Hari Kemerdekaan kemarin.
Pemindahan ini tidak serta merta bagitu saja terjadi, kajiannya yang empiris oleh tenaga ahli profesional dan lembaga Independen, tentang bagaimana tata letak dan lokasi spesifiknya sudah memalui survey lahan. Luasan yang dibutuhkan 300.000Ha untuk lahan keseluruhannya Lokasi Gedung Istana Negara, pemerintahan, DPR dan perkantoran Kemenetrian yang ada. Takhayal Pemindahan Ibukota ini setidaknya memindahkan sekitar 800.000 ASN dari semua kementrian dan Instansi, dan Memakan biaya IDR 455 Triliyun
Baca Juga : Auto2000 Medan Amplas Gelar Donor Darah
Memang Pemindahan ini banyak menuai kontroversi, tetapi harus diakui tidak semudah yang kita bayangkan jika itu nanti terlaksana, Indonesia membutuhkan Sistem pemerintahan yang sehat dan baik kedepannya dengan mementingkan kemajuan masyarakat Indonesia, tanpa hiruk pikuk adanya gerakan ini dan itu, ibukota negara harus steril dari hal hal yang menggangu lancarnya pembangunan nasional, tetapi bukan anti kritik/demo dan sebagainya.
Baca Juga : Warteg Go Digital Bersama Aplikasi Whayoo
Jakarta masih basis Bisinis Indonesia, banyak yang memperdiksikan 4 tahun kedepan sudah diperkirakan bakal redup karena pusat negara sudah dipindahkan ke Kalimantan Timur. Ibukota Negara adalah Pusat dari peradaban Negara dan Kemajuan Ekonomi serta Teknologi. Perlahan Kita akan Menyaksikan pemerataan ekonomi yang dijanjikan Presiden Jokowi akan terwujud atau tidak ( Sar)