Gubsu Duduk Dampingi Driver Eskavator Arahkan Penertiban Bangunan Liar di bantaran Sungai - Metroxpose News and Campaign

Headline

WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign

Wednesday, August 21, 2019

Gubsu Duduk Dampingi Driver Eskavator Arahkan Penertiban Bangunan Liar di bantaran Sungai


MetroXpose.com, Medan - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) untuk percepatan penanganan banjir di Kota Medan dan sekitarnya, di antaranya normalisasi Sungai Bedera. Hal itu ditandai dengan dilaksanakannya Groundbreaking Pelebaran Alur Sungai Badera, di pelataran Bumi Asri, Jalan Asrama, Medan, Selasa (20/8).

Baca Juga : Instruksi Gubsu: Satpol PP Penertiban Apapun Jangan Menyakiti Masyarakat
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi turun langsung memimpin groundbreaking yang menandai dimulainya pelebaran sungai sepanjang 3500 meter ini. Bahkan Edy Rahmayadi ikut menaiki eskavator dan memandu operator untuk meratakan pepohonan dan bangunan yang berada di bantaran Sungai Badera.
Turut hadir Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution, Wakil Bupati Deliserdang Ali Yusuf Siregar, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera II Roy P Pardede, Kasdam I BB Untung Budiharto, perwakilan Kejati Sumut, para camat dan lurah.
Sungai Badera bermuara di Sunggal, hilirnya ke Sungai Belawan. Termasuk ke dalam kewenangan BWS II Sumatera. Topografi kemiringan dasar sungai saat ini sangat kecil akibat dari sedimentasi.

Baca Juga : Panglima TNI: Jangan Bakar Teruntuk Dunia Usaha
Normalisasi sungai yang dimulai dari Jalan Gatot Subroto ditargetkan rampung akhir tahun 2019. Setelah dilakukan pelebaran, lebar Sungai Badera yang saat ini rata-rata hanya 2 meter, ditargetkan menjadi 8 meter, dan jalur hijau 4 meter di sisi kanan dan kiri sungai. Masyarakat yang terkena dampak pelebaran sungai akan diberi tali asih dengan jumlah yang akan ditentukan oleh Pemprov Sumut.

Baca Juga : 3 Seksi Rute Toll dalam Kota Medan
Gubernur mengatakan pelebaran sungai untuk kepentingan masyarakat banyak. Karena, jika hujan sebentar saja, Kota Medan akan banjir. Begitu banjir, akan ada kerugian sebesar ratusan juta hingga miliaran rupiah.
“Ada keperluan, ada kerugian, ayo kita diskusikan, mau ngomong sama saya kapan pun saya siap, yang penting sungai ini bersih semuanya,” kata Gubernur, ketika berdialog kepada masyarakat yang hadir.
Gubernur menginginkan komunikasi dari hati ke hati kepada masyarakat. Ia tidak mau menyengsarakan rakyat. Lantaran cita-citanya menjadi Gubernur hanyalah untuk mensejahterakan rakyatnya.

Baca Juga : Iuran BPJS Kesehatan Akan Naik
Kota Medan memiliki 5 sungai. Di antaranya Sungai Badera, Sungai Sikambing, Sungai Percut, Sungai Deli, dan Sungai Babura. Hal itu menurut Gubernur adalah anugerah Tuhan. “Sungai berfungsi mensejahterakan manusia, karena itu sungai harus dibenahi dari sekarang,” katanya.
Tidak hanya itu, Gubernur juga mengimbau masyarakat agar tidak lagi membuang sampah di sungai. Menurutnya Sungai adalah tanggungjawab semua masyarakat tanpa kecuali.
Sementara itu, Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution mengatakan akan duduk bersama jika ada masyarakat yang mengaku memiliki sertifikat yang sah. Selain itu juga akan dilakukan pengukuran ulang bersama beberapa pihak termasuk Badan Pertanahan Nasional, Pemko Medan, dan pihak terkait. Hal tersebut dilakukan lantaran sudah ada dalam aturan tata ruang Kota Medan.
Kata Akhyar, untuk normalisasi sungai berikutnya akan menyusul. Jika berhasil, dampak pelebaran tersebut akan bermanfaat bagi banyak orang. “Kota Medan menikmatinya seluruh, minimal wilayah sini tidak akan banjir lagi, tak terhitung itu manfaatnya,” kata Akhyar.
Masyarakat Perumahan Bumi Asri Syafrudin mengatakan pelebaran tersebut merupakan langkah yang baik. Selama ini mereka terkena banjir jika hujan deras. Berdasarkan keterangan Syafrudin, banjir di perumahan tersebut bisa mencapai lutut. “Ya bagus, artinya nanti ke depan tidak banjir lagi,” kata Syafrudin (lam)