Deiyai Papua Memanas - Anggota Brimob Terkena Panah Saat Amankan Demo - Metroxpose News and Campaign

Headline

WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda

Wednesday, August 28, 2019

Deiyai Papua Memanas - Anggota Brimob Terkena Panah Saat Amankan Demo


MetroXpose.com, Papua -  Aksi Front Rakyat Anti Rasisme (FRAR) Kab. Deiyai yang berujung perampasan terhadap 10 pucuk senjata milik TNI pada 28 Agustus 2019 pukul 12.00 WIT, di Lapangan Kantor Bupati Deiyai, telah berkumpul sekitar 800 orang massa Front Rakyat Anti Rasisme (FRAR) Kab. Deiyai yang meminta Bupati dan Ketua DPRD untuk menandatangani petisi yang disuarakan pada 26 Agustus 2019 terkait insiden Mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Sehubungan hal tersebut dilaporkan sbb :

1. Massa tersebut membawa microfon, busur dan anak panah. Aparat TNI/Polri yang melakukan pengamanan terdiri dari 50 personil TNI (Koramil,Timsus 753/AVT, Kodim Persiapan Deiyai), 90 Personil Polri (Polres Paniai, Polsek Tigi, Brimob Nabire).
2. Isi petisi:
a. Menolak rasisme yang terjadi di Surabaya dan Malang.
b. Kami meminta Mahasiswa Papua yang bersekolah diluar Papua harus dipulangkan ke Papua bila terulang kembali kejadian rasisme.
c. Kami meminta kepada pemerintah untuk membuka akses peliputan bagi jurnalis asing di Tanah Papua.
d. Kami meminta Gubernur Papua untuk menindaklanjuti tuntutan kami.



3. Sekitar Pukul 12.30 WIT terjadi perampassan 10 Pucuk Senjata Milik TNI yang berada di Truk belakang Kantor Bupati Deiyai dan aksi massa yang melakukan pemanahan terhadap aparat keamanan TNI/Polri yang menyebabkan 1 Anggota TNI meninggal dunia An. Serda Erickson, 2 Anggota TNI dan 2 Anggota Polri mengalami luka panah. Akibat kejadian tersebut Apkam mengeluarkan tembakan peringatan dan tembakan gas air mata untuk membubarkan aksi massa yang semakin beringas.


Setelah massa bubar dan meninggalkan lokasi berlangsungnya aksi, ditemukan sekitar 10 orang masyarakat dalam kondisi terkapar dan terluka di Depan Kantor Bupati Deiyai, Kab. Deiyai, Provinsi Papua


Dalam aksi dari Front Rakyat Anti Rasisme (FRAR) Kab. Deiyai tersebut diduga kuat dimanfaatkan oleh massa dari kelompok KNPB Militan dan Kelompok KKSB wilayah Paniai. Diduga sebagian menyusup melalui belakang Kantor Bupati Deiyai dan langsung melakukan pemanahan dari arah belakang kepada 3 orang Anggota TNI yang sedang melakukan pengamanan Truk TNI yang didalanya berisikan 10 pucuk senjata karena pada saat pengamanan aksi unjuk rasa, Apkam TNI tidak menggunakan senjata. (Aska)