Banda Aceh 'Smoke Free City' Menuju Aceh Go Green - Metroxpose News and Campaign

Headline

Made with PhotoEditor.com
WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com

Friday, August 2, 2019

Banda Aceh 'Smoke Free City' Menuju Aceh Go Green


MetroXpose.com, Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyambut baik inisiatif pihak Union perihal kota tanpa polusi asap rokok (Smoke Free City).
Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan diskusi bersama The Union, salah satu lembaga internasional yang bergiat dalam bidang kesehatan masyarakat, di pendopo, Kamis (1/7/2019) kemarin.
Didampingi Kadis Kesehatan, Warqah Helmi dan The Aceh Institute (AI) beserta rombongan, perwakilan The Union, yakni Dr Tara, menyampaikan tujuannya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan udara yang sehat di Indonesia, termasuk di Aceh. 
“Kami memilih Kota Banda Aceh, karena sejak saya pertama tiba disini saya melihat tidak banyak baliho iklan rokok, dan kotanya pun bersih,” ungkapnya.
Untuk melakukan upaya itu, Banda Aceh diminta menjadi pilot project, sebut Tara, dengan pertimbangan Kota Banda Aceh sudah memiliki fondasi dengan adanya Qanun 5/2016 dan Peraturan wali kota (Perwali) yang mengatur khusus tentang kawasan tidak boleh merokok.
 Dalam kesempatannya, Aminullah menyambut baik langkah tersebut. Katanya, kegiatan itu sejalan dengan visi dan misi Kota Banda Aceh dalam bidang kesehatan.
“Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, ini hal baik yang bisa kita ciptakan menuju Banda Aceh yang sehat,” ujar Aminullah.
Aminullah mengatakan dalam waktu dekat akan mengkajinya melalui dinas terkait.
“Kami sepakat dengan ide menghapuskan iklan-iklan rokok di tempat umum, khususnya di dua belas area utama KTR seperti yang termaktub di dalam Qanun. Namun dalam pelaksanaan ini harus kita kaji dengan melibatkan berbagai unsur,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif The Aceh Institute, Fajran Zain mengatakan, tawaran program dari The Union ini sangat produktif dan strategis bagi kemajuan Kota Banda Aceh dalam upayanya mewujudkan Kota Banda Aceh yang bebas asap rokok, sesuai dengan Visi Aceh Green, dan visi Kota Banda Aceh sebagai Kota Ramah Anak (Child-Friendly City).
Selaras dengan Fajran, Farah Diba (Center for Tobacco Control Studies, CTCS) juga mengatakan bahwa Banda Aceh harus serius dalam menangani isu rokok agar bisa meningkatkan status Kota Ramah Anak dari level Madya ke level selanjutnya(Lam)